Peter Crouch, si 'Mr. Robot' Itu, Gantung Sepatu

12 Juli 2019 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi robot khas Peter Crouch. Foto: Twitter / @OptaJoe
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi robot khas Peter Crouch. Foto: Twitter / @OptaJoe
ADVERTISEMENT
Melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat (12/7/2019) petang WIB, Peter Crouch mengumumkan telah gantung sepatu. Keputusan ini diambil penyerang berkebangsaan Inggris itu karena sadar tak sanggup lagi bersaing di kompetisi level tertinggi.
ADVERTISEMENT
Maklum, usia Crouch telah mencapai 38 tahun. Di paruh perdana musim lalu, eks penyerang Liverpool itu mencatatkan rata-rata tampil selama 20 menit per laga bersama Stoke City. Karena gagal bersaing, Crouch pun meninggalkan The Potters dan bergabung dengan Burnley di paruh kedua musim 2018/19.
Sayangnya, nasibnya di Burnley juga tak jauh berbeda. Dia hanya tampil sebanyak enam pertandingan bersama tim binaan Sean Dyche itu, dan seluruhnya dari bangku cadangan.
Meski begitu, Crouch merasa bangga dengan perjalanan kariernya sebagai seorang pesepak bola. "Sepak bola, sederhananya, membuat mimpi saya menjadi nyata," tulisnya dalam kolom khusus yang dimuat Daily Mail.
"Saya ingat apa yang terjadi ketika saya masih berusia 17 tahun. Saat itu saya memang sudah berada di Tottenham (Hotspur), tetapi status saya masih trainee. Masalahnya tambah pelik karena ada 10 penyerang yang memblokade jalan saya ke tim inti."
ADVERTISEMENT
Peter Crouch masuk Guinness Book of Record. Foto: Reuters/Craig Brough
"Maka, saya pun dipinjamkan ke Dulwich Hamlet -- tim non-league asal Selatan London -- lalu ke IFK Hassleholm di Swedia. Di saat itu, jujur saja, bahkan saya sendiri tak percaya bahwa saya memiliki kans untuk menembus level profesional," lanjut Crouch.
"Jika saat itu ada yang bilang saya bakal tampil untuk Timnas Inggris sebanyak 42 kali dan mencetak 22 gol, dan tampil di Liga Champions dan final Piala FA bersama Liverpool, dan mencetak gol yang membawa Tottenham kembali ke kompetisi eropa untuk pertama kalinya setelah empat dekade, saya akan melihat orang itu dengan keheranan."
Namun, itulah yang memang terjadi dalam karier Crouch. Gagal menembus tim inti Tottenham dari masa 1998-2000, Crouch dilepas ke Queens Park Rangers pada musim panas 2000. Siapa sangka, penyerang setinggi 2 meter itu bersinar bersama tim berjuluk The Hoops itu? Di musim 2001/02, Crouch mencetak 10 gol.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, karier Crouch menanjak. Memperkuat Portsmouth pada musim 2001/02, lalu hijrah ke Aston Villa ke musim berikutnya. Pada musim 2004/05, dia pindah ke Southampton, lalu ke Liverpool pada musim panas 2005. Kemudian kembali ke Tottenham via Portsmouth pada musim panas empat musim berikutnya.
Keberhasilan di level klub ini yang membuat Crouch merepresentasikan Inggris di turnamen semegah Piala Dunia dan Piala Eropa. Selain kapabilitasnya mencetak gol sundulan -- dialah pemegang rekor gol sundulan terbanyak di Premier League (58) -- , Crouch juga dikenal dengan selebrasi robotik khasnya. Inilah asal usul julukan Mr. Robot.
Selepas pensiun, ada banyak kesempatan menanti Crouch. Mulai menjadi penulis buku dan kolumnis Daily Mail, hingga menjadi tajuk utama dalam podcast khusus milik BBC. Hingga.... Menjadi tukang banyol di Twitter!
ADVERTISEMENT