Menimbang Crystal Palace sebagai Ancaman Liverpool

19 Januari 2019 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laga Palace vs Liverpool. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Laga Palace vs Liverpool. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
ADVERTISEMENT
Liverpool akan berhadapan dengan Crystal Palace pada Premier League pekan-23, Sabtu (19/1/2018). Secara realistis, kemenangan bakal jadi ending yang indah untuk The Reds karena Palace hanya menempati posisi 14 klasemen Premier League sementara. Margin poin keduanya juga curam, 35 angka.
ADVERTISEMENT
Namun, kembali lagi dengan jargon populer bahwa bola itu bulat, maka tak menjadi garansi bahwa Liverpool akan berhasil mengalahkan Palace nanti. Lagipula, fakta berbicara demikian. The Eagles bukanlah tim yang bisa dipandang sebelah mata.
Di pekan 18 lalu Palace berhasil mempermalukan Manchester City 3-2 di Etihad Stadium. Makin spesial karena mereka menjadi tim pertama Premier League musim ini yang mampu menaklukkan The Citizens di kandang.
Juergen Klopp tahu benar akan potensi Palace. Itulah mengapa dia bakal mengantisipasi kualitas mereka yang mahir dalam melancarkan serangan balik serta mengonversi bola mati. Meski kalah jauh soal penguasaan bola dari City, Palace unggul secara efektivitas serangan.
Bek City, Kyle Walker, berupaya memblok tembakan gelandang Palace, Jeffrey Schlupp.  (Foto: Reuters/Darren Staples)
zoom-in-whitePerbesar
Bek City, Kyle Walker, berupaya memblok tembakan gelandang Palace, Jeffrey Schlupp. (Foto: Reuters/Darren Staples)
“Saya melihat pertandingan (Palace) dengan City, dan persentase penguasaan bola mereka 70% hingga 80% untuk City. Itu luar biasa. Palace mencetak gol indah dan mudah-mudahan (Andros) Townsend tidak akan melakukannya lagi. Dalam serangan balik, pada set piece," kata Klopp dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
Kecermatan Roy Hodgson dalam memaksimalkan para pemain jadi rahasia kesuksesannnya. Eks pelatih Tim Nasional Inggris itu intens mengaplikasi pakem 4-4-2 yang bisa bertransformasi menjadi 4-5-1 sesuai kebutuhan. Trik dengan menumpuk lima gelandang inilah yang terbukti ampuh dalam meredam taji City. Menariknya, sistem tersebut tak lantas mengurangi ketajaman Palace untuk membongkar pertahanan lawan.
Hodgson mengalokasikan serangan ke sektor sayap, melalui Patrick van Anholt, Jeffrey Schlupp, serta Townsend. Itu belum dihitung dengan kemampuan Luka Milivojevic dalam memanfaatkan peluang dari lini kedua. Kendati berposisi sebagai gelandang bertahan, pemain asal Serbia itu sukses mengemas 4 gol dalam delapan laga terakhirnya.
"Jika Anda membiarkan Crystal Palace bermain mereka benar-benar bagus. Mereka memainkan skema direct dan bertahan cukup dalam, tetapi pada akhirnya kami berhasil mencetak satu gol pada serangan balik setelah skema bola maati. Menggunakan skema seperti ini (lagi), akan menjadi penting nanti."
ADVERTISEMENT
Liverpool unggul 1-0 pada pertemuan paruh pertama di Selhurst Park lalu. Namun, kemenangan itu menjadi yang pertama setelah Palace berhasil mengalahkan mereka pada tiga laga sebelumnya. See? Betapa repotnya Liverpool saat berhadapan dengan Palace.
James Milner jadi pahlawan Liverpool di Selhurst Park. (Foto:  Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
James Milner jadi pahlawan Liverpool di Selhurst Park. (Foto: Reuters/John Sibley)
Mimpi paling buruk Liverpool tercipta pada laga bertajuk Miracle of Selhurst Park. Ya, masih teringat bagaimana Palace mengubur impian Liverpool untuk merengkuh trofi pertama era Premier League edisi 2013/14. Setelah unggul 3 gol lebih dulu, The Eagles berhasil menyamakan kedudukan hanya dalam durasi sembilan menit. Skor pun berkhir imbang 3-3 dan cuma satu angka yang dibawa pulang Luis Suarez cs. dari Selhurst Park.
Liverpool kemudian melorot ke peringkat kedua karena di pekan 30 itu City berhasil meraup tiga angka. Singkat cerita The Citizens yang keluar sebagai juara dan Liverpool, lagi-lagi, gigit jari.
ADVERTISEMENT