Pochettino Bicara soal Kane dan Obsesinya untuk Mencetak Gol

10 November 2018 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane.  (Foto: Scott Heppell/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane. (Foto: Scott Heppell/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gaung Tottenham Hotspur tak sebanter musim lalu. Meski masih nangkring di urutan empat besar klasemen sementara Premier League, performa The Lilywhites tak lebih konsisten ketimbang trio impresif musim ini: Manchester City, Chelsea, dan Liverpool.
ADVERTISEMENT
Sudah tiga kekalahan yang ditelan Spurs sejauh ini, berbanding jauh ketimbang ketiga klub di atas yang masih belum tersentuh kekalahan. Adalah produktivitas yang jadi latar belakangnya selain faktor rapuhnya barisan pertahanan. Toleh saja jumlah gol mereka yang baru menyentuh 19, terpaut jauh dari City yang sudah 33 kalu menjebol gawang lawan.
Bahkan, produktivitas Spurs juga tak lebih baik ketimbang Bournemouth yang mengemas satu gol lebih banyak. Fakta yang kemudian memojokkan Harry Kane sang mesin gol Spurs.
"Dia adalah 'pembunuh', dia selalu berlatih dalam segala hal untuk 'membunuh' penjaga gawang. Dia ingin dan sangat bertekad untuk mencetak gol," kata Mauricio Pochettino tentang sosok Kane sebagaimana dilansir Sky Sports.
Kendati begitu, Pochettino mengungkapkan bahwa keinginan yang berlebih Kane untuk mencetak gol akan mendatangkan dampak negatif. Sebuah obsesi yang justru membuat anak asuhnya itu menjadi terbebani.
ADVERTISEMENT
"Itulah sebabnya ketika dia tidak mencetak gol, dia akan begitu terobsesi untuk mengakhirinya. Terkadang itu menjadi hambatan karena Anda membutuhkan lebih banyak kebebasan, bukan sebuah obsesi," lanjut pelatih asal Argentina tersebut.
Hingga Premier League pekan ke-11, baru 6 gol yang dihasilkan Kane, 3 gol lebih sedikit ketimbang edisi sebelumnya. Bahkan, peraih dua titel topskorer Premier League itu sempat paceklik gol dalam lima pertandingan beruntun, termasuk saat mentas bersama Tim Nasional Inggris di laga internasional.
Kane yang baru menginjak usia 25 tahun itu memang telah menjadi tumpuan utama tim, baik itu bersama Spurs dan The Three Lions. Maka cukup logis andai dirinya terlalu terobsesi untuk rutin mencetak angka di tiap pertandingan.
ADVERTISEMENT
Harry Kane meratapi kegagalan. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Harry Kane meratapi kegagalan. (Foto: Reuters/Carl Recine)
"Tapi dia akan belajar, karena saya pikir dia mulai menjadi sangat dewasa kendati usainya masih relatif muda," ucap Pochettino.
Kini Kane perlahan mampu mengembalikan ketajamannya. Sudah empat gol dibuatnya dalam empat pertandingan di berbagai ajang, termasuk dwigolnya yang memenangkan Spurs atas PSV Eindhoven tengah pekan lalu.
Sejatinya Kane tak layak sepenuhnya dijadikan kambing hitam atas minimnya produktivitas Spurs. Menurunnya kuantitas gol mereka juga tak bisa dilepaskan dari mampetnya goalgeter alternantif edisi sebelumnya macam Son Heung-Min, Christian Eriksen, dan Dele Alli.
Di antara ketiganya, baru Alli yang mampu menyumbang gol sejauh ini, itupun hanya sebiji. Beruntung, Pochettino berhasil memaksimalkan Lucas Moura dan Erik Lamela. Sudah 4 gol yang sudah dihasilkan oleh masing-masing winger asal Amerika Latin itu.
ADVERTISEMENT
Pochettino memberikan instruksi. (Foto: REUTERS/Peter Nicholls )
zoom-in-whitePerbesar
Pochettino memberikan instruksi. (Foto: REUTERS/Peter Nicholls )
Minggu (11/11/2018) dini hari WIB, Spurs akan bertandang ke markas Crystal Palace pada Premier League pekan ke-12. Kabar baiknya, perfrorma The Eagles sedang jeblok-jeboloknya karena menelan lima kekalahan dalam enam pertandingan di lintas ajang. Jadi, besar kemungkinan Kane bakal mencetak gol dan Spurs akan membawa pulang poin penuh dini hari nanti.