Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saat Barcelona Berusaha Membajak Malcom dari Roma
24 Juli 2018 15:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Pihak AS Roma betul-betul marah. Pada Senin (23/7/2018) malam waktu Italia, setelah menunggu lama di Bandara Ciampino, Roma, barulah perwakilan manajemen dan suporter I Lupi mendapatkan kabar bahwa Malcom tak jadi berangkat. Karena tak jadi berangkat, maka jelas sudah bahwa tes medis winger Brasil itu takkan bisa dilaksanakan sehari setelahnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, kenapa hal ini bisa terjadi? Jika mengacu pada laporan dua kontributor Sky Sports, Fabrizio Romano dan Gianluca Di Marzio, semua ini terjadi karena pihak FC Bordeaux membatakan secara sepihak transfer dengan harga total 36 juta euro ini. Keputusan ini diambil supaya tim berjuluk Les Girondins itu bisa juga melakukan negosiasi dengan pihak Barcelona.
Adapun, pihak Barcelona dikabarkan telah memberikan tawaran dengan total 41 juta euro untuk Malcom. Rinciannya, 39 juta euro dibayar di muka, sementara sisanya merupakan bonus yang akan diberikan jika Malcom tampil impresif di musim 2018/19. Selain tawaran untuk klub, dikabarkan pula bahwa sang agen dan Malcom akan mendapatkan keuntungan secara finansial dari La Blaugrana.
Tentu, Malcom memiliki sejumlah kualitas yang membuatnya pantas diperebutkan oleh dua klub besar ini. Pemain berusia 21 tahun ini telah menunjukkan bahwa dia tak hanya punya insting cetak gol mematikan, melainkan juga piawai dalam melancarkan umpan bersama Bordeaux pada musim 2017/18.
ADVERTISEMENT
Melalui aksi cut-inside khas Arjen Robben ditambah kemampuan dribel khas pesepak bola Brasil, Malcom berhasil berkontribusi langsung dalam 19 gol dari total 53 gol yang diciptakan Bordeaux di Ligue 1. Rinciannya, Malcom merangkum 12 gol dan 7 assist dari 35 penampilannya di musim itu.
Adapun, kasus ini bukan yang pertama kalinya, dan sepertinya juga takkan menjadi yang terakhir, di dunia sepak bola. Pada musim panas 2008, Manchester City terpaksa harus merelakan pemain incaran mereka, Dimitar Berbatov, hengkang ke Manchester United gara-gara Sir Alex Ferguson menjemput striker Bulgaria itu di Bandara Manchester.
Hal ini membuat pemilik Tottenham Hotspur, David Levy, tak punya pilihan lain kecuali menerima tawaran sebesar 30 juta poundsterling dari pihak The Red Devils untuk mengamankan jasa Berbatov.
ADVERTISEMENT
Di musim panas empat tahun sebelumnya, giliran United yang ditikung Chelsea dalam transfer Arjen Robben. Padahal, Robben, yang saat itu baru 20 tahun dan masih membela PSV Eindhoven, sudah sempat merasakan training camp United di Carrington. Urungnya Robben pindah ke United disebabkan karena adanya cekcok perihal harga.
PSV menuntut agar United menaikkan penawarannya. Namun, United tak ingin membayar lebih dari 5 juta poundsterling. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh Chelsea dengan memberikan tawaran sebesar 12 juta poundsterling. Karena tawaran ini dikabulkan, maka Robben pun pada akhirnya berlabuh ke sisi The Blues di bursa transfer musim panas 2004.