Saat Moussa Sissoko Bebas dari Cemoohan

1 Desember 2018 4:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moussa Sissoko yang terlahir kembali bersama Spurs musim 2018/19. (Foto: Action Images via Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Moussa Sissoko yang terlahir kembali bersama Spurs musim 2018/19. (Foto: Action Images via Reuters/Matthew Childs)
ADVERTISEMENT
Dua laga berat telah dilalui Tottenham Hotspur dengan bahagia. Setelah menang 3-1 atas Chelsea pada akhir pekan silam di ajang Premier League, Spurs menang 1-0 atas Internazionale di Liga Champions pada Kamis (29/11/2018) lalu.
ADVERTISEMENT
Tiga poin atas Chelsea membuat Spurs kini berada di posisi ketiga Premier League, sementara kemenangan atas Inter membuat Spurs berada di posisi kedua Grup B dengan keunggulan produktivitas gol atas La Beneamata. Pencapaian ini erat hubungannya dengan penampilan impresif Moussa Sissoko.
Padahal, Sissoko merupakan pemain yang akrab dengan kritik dan cemoohan sejak bergabung dengan The Lilywhites pada akhir bursa transfer musim panas 2016 karena kerapkali tampil buruk.
Perubahan nasib Sissoko ini bermula dari peran yang diberikan manajer Spurs, Mauricio Pochettino. Tampil sebagai gelandang tengah, Sissoko difokuskan dalam tugas bertahan sebagai ball-winner. Dalam peran ini dia mendapatkan dua instruksi.
Sissoko tak boleh dekat dengan zona pertahanan Spurs karena dikhawatirkan akan membuat kesalahan berujung kebobolan. Selain itu, Sissoko juga tak dipersilakan untuk di sepertiga akhir lawan karena berpotensi mengacaukan serangan tim.
ADVERTISEMENT
Gelandang Tottenham Hotspur, Moussa Sissoko, menjaga pemain Inter Milan, Matias Vecino. (Foto: Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Tottenham Hotspur, Moussa Sissoko, menjaga pemain Inter Milan, Matias Vecino. (Foto: Reuters/Paul Childs)
Peran bertahan dijalani Sissoko dengan baik. Sebagaimana dirangkum Opta, pemain berkebangsaan Prancis ini memiliki catatan 78% memenangi bola dari duel pada musim ini. Dari situ, transisi dari bertahan ke menyerang Spurs jadi begitu mulus dan begitulah Spurs bisa selamat dari dua laga berat.
Namun, Sissoko sendiri akhirnya tidak benar-benar mematuhi perintah manajernya. Pada pertandingan menghadapi Inter, mantan pemain Newcastle United itu nekat membantu serangan dengan melakukan dribel. Kenekatan itu berbuah manis karena dari sanalah gol kemenangan Christian Eriksen lahir.
Pochettino menyadari performa apik Sissoko ini membuat pemain berusia 29 tahun ini perlahan mencuri hati para penyokong Spurs. Ini menyenangkan bagi manajer berkebangsaan Argentina itu, karena pada akhirnya prediksinya soal Sissoko mulai menunjukkan tanda-tanda akan betulan terjadi.
ADVERTISEMENT
“Saya mengingat pada suatu hari saya memeluknya dan bilang kepadanya bahwa dia akan sukses di Spurs dan di klub selanjutnya. Semua pemain ketika tampil di level ini sebenarnya memiliki kualitas. Inilah sebab mereka berada di klub ini,” kata Pochettino, sebagaimana dilansir Evening Standard.
“Namun, mereka butuh merasakan kepercayaan diri, dipercaya, dan dicintai. Moussa memiliki awal yang sulit bersama klub ini, tapi sekarang dia mulai merasa bebas dan dia memiliki peran kunci ketika kami mencetak gol. Dia akan menjadi bagian dari kesuksesan kami,” lanjut mantan pelatih Espanyol itu.