'Sarung Tangan Emas' Premier League untuk David De Gea

11 Mei 2018 7:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
David de Gea, kunci pertahanan United. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
David de Gea, kunci pertahanan United. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Jangan jadi kiper Manchester United, berat. Biar David De Gea saja yang menanggungnya."
ADVERTISEMENT
Rasa-rasanya ungkapan 'zaman now' itu amat layak bagi sosok De Gea. Toleh saja pengorbanan mantan kiper Atletico Madrid itu dalam beberapa musim ke belakang. Bisa dibilang dirinya adalah satu-satunya pemain United yang paling konsisten.
Mulai tampuk pelatihan Sir Alex Ferguson ke David Moyes, Louis van Gaal, bahkan hingga rezim Jose Mourinho saat ini. Itulah mengapa De Gea kemudian meraih Sir Matt Busby Player of the Year (gelar pemain terbaik United menurut para suporter) empat kali, terbanyak sepanjang sejarah klub.
Akan tetapi, semua itu terasa belum lengkap karena De Gea urung meraih 'bayaran' yang pas untuk kontribusinya. Total tujuh titel sukses diraihnya, tapi tidak untuk penghargaan individu yang 'resmi'. Penantian De Gea akhirnya terhenti Jumat (11/5/2018) dini hari tadi, kala ia sukses menjaga keperawanan gawangnya dari serbuan West Ham United.
ADVERTISEMENT
Kini genap 18 cleansheet yang ditorehkan kiper berusia 27 tahun itu di Premier League musim ini. Jumlah yang tak mungkin lagi terkejar Ederson Moraes di peringkat kedua dengan raihan 16. Dengan hitung-hitungan tersebut, Golden Glove Premier League sudah pasti jatuh ke tangannya untuk pertama kali.
"Rasanya menyenangkan, ini adalah penghargaan Golden Glove pertama saya. Saya sangat senang untuk itu. Itu berarti kami bertahan dengan baik di liga ini. Kebahagiaan saya bukan cuma secara individu, tapi juga untuk tim," kata De Gea kepada MUTV.
Sekarang De Gea telah sejajar dengan Thibaut Courtois dan Edwin van der Sar yang pernah dianugerahi gelar paling prestisius bagi penjaga gawang Premier League. Meski dirinya kudu mengumpulkan tiga titel tambahan untuk setara dengan Petr Cech dan Joe Hart sebagai peraih terbanyak.
ADVERTISEMENT
"Ini untuk semua orang, ini adalah penghargaan tim, bukan hanya untuk kiper."
Dengan kebiasaan De Gea yang rutin 'berkorban' di lini belakang, maka tak aneh juga bila ia mempersembahkan penghargaan ini untuk United. Pendapat serupa juga dilontarkan Mou. Selain memuji De Gea, ia juga mengatakan jika keberhasilan anak asuhnya itu tak bisa terlepas dari United secara keseluruhan.
"David luar biasa, tapi Golden Glove adalah tentang tim dan bukan tentang seseorang menganalisis (kekuatan) kiper, dan memutuskan tentang siapa kiper terbaik Premier League," katanya.
Secara garis besar, catatan cleansheet De Gea mengalami peningkatan per musimnya. Cuma pada edisi 2014/2015 ia mengalami penurunan di angka 10.
Kiper utama Tim Nasional Spanyol itu 12 kali menjaga keperawanan gawangnya di musim 2012/2013 dan bertambah satu semusim berselang. Hingga 15 cleansheet yang dibuatnya diukirnya di periode 2015/2016. Sementara di musim perdana Mou, De Gea telah 14 kali mencegah lawan membobol gawangnya.
ADVERTISEMENT
"Ini tentang cleansheet dan tim keseluruhan. Jelas, kami semua sangat bahagia untuk David dan itu adalah pencapaian yang hebat oleh tim."
Well, tak ada yang salah dari perkataan Mou. Kolektivitas adalah faktor penting bagi tim untuk bertahan, bahkan juga untuk menyerang. Tapi sekali lagi, sekarang bukan waktunya untuk memuja para penggawa lain United. Karena De Gea akhirnya mendapatkan apa yang memang layak diperolehnya.