Sejarah Tercipta Andai Alexander-Arnold Tampil di Final Liga Champions

23 Mei 2019 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trent Alexander-Arnold jadi penentu kemenangan di laga vs Barcelona. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Trent Alexander-Arnold jadi penentu kemenangan di laga vs Barcelona. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Trent Alexander-Arnold bisa saja tercatat dalam sejarah sepak bola Eropa dalam waktu dekat. Andai masuk dalam susunan pemain Liverpool pada laga final Liga Champions musim ini, dia resmi menjadi pemain di bawah usia 21 tahun pertama yang mentas sejak awal pada dua final kompetisi terelite se-Eropa itu secara beruntun.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Christian Panucci masih memegang rekor pemain termuda yang pernah melakoni skenario tersebut. Di tahun 1994 dan 1995, Panucci masuk dalam susunan kesebelasan AC Milan saat melawan Barcelona dan Ajax Amsterdam. Dari dua final itu, Panucci -- yang gantung sepatu pada 2010 -- sekali menjuarai Liga Champions di tahun 1994.
Hanya saja, usia Panucci telah menginjak 22 tahun pada final Liga Champions yang kedua. Sementara, Alexander-Arnold bahkan belum berusia 21 tahun hingga 7 Oktober nanti. Selain itu, Scouser kelahiran Derby Barat ini telah menjadi pilihan utama Liverpool di sektor full-back kanan sejak musim lalu.
Dua faktor inilah yang membuat kemungkinan Alexander-Arnold tercatat dalam sejarah terasa kian spesial.
Musim ini, Alexander-Arnold menjadi yang terbaik dalam skuat 'Si Merah' untuk urusan mengkreasikan gol. Dia telah membukukan 12 assist di Premier League dan 3 assist di Liga Champions. Wajar jika Alexander-Arnold masuk dalam 11 pemain terbaik Premier League versi PFA.
ADVERTISEMENT
Pelukan Klopp untuk Alexander-Arnold. Foto: Reuters/Carl Recine
Ketika berbicara assist dan Alexander-Arnold, tentu tak bisa tak membicarakan pertandingan semifinal leg II Liga Champions musim ini melawan Barcelona. Di laga yang dihelat di Anfield itu, sosok yang identik dengan nomor punggung 66 ini menjadi pencipta assist terakhir di menit 79 melalui proses yang cerdik.
Mulanya Alexander-Arnold ingin membiarkan Xherdan Shaqiri untuk mengeksekusi tendangan sudut. Namun, dia langsung berubah pikiran karena melihat lengahnya pertahanan Barcelona untuk menghadapi skema bola mati.
Kemudian Alexander-Arnold berlari kembali ke pojok lapangan, menendang bola yang masih berada di sudut kepada Divock Origi, dan Origi pun mencetak gol. Berkat aksi Alexander-Arnold, Liverpool mengakhiri laga tersebut dengan kemenangan 4-0, dan berhak lolos ke final Liga Champions karena unggul agregat 4-3.
ADVERTISEMENT
Tentu, aksi-aksi brilian macam ini bakal diupayakan Alexander-Arnold untuk kembali muncul saat menghadapi Tottenham Hotspur dalam laga final Liga Champions di Wanda Metropolitano, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB.
Semua tak hanya demi namanya tercatat dalam sejarah, tetapi juga agar Liverpool dapat mengangkut 'Si Kuping Besar' keenamnya ke Anfield.