Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Laga debut Maurizio Sarri bersama Juventus tak berakhir dengan indah. Dalam laga bertajuk International Champions Cup 2019, Minggu (21/9/2019, anak asuhnya takluk dari Tottenham Hotspur 2-3.
ADVERTISEMENT
Sarri pun mengakui bahwa timnya kesulitan meladeni permainan Spurs yang menerapkan tempo cepat sejak awal laga. Tak hanya secara performa, eks arsitek Chelsea itu juga berpendapat bahwa Toby Alderweireld dkk. punya persiapan yang lebih matang ketimbang Juventus.
“Itu adalah pertandingan yang sulit melawan tim termasyhur. Mereka lebih cepat dan eksplosif. Selain itu mereka juga relatif lebih dekat dengan musim kompetisi. Makanya mereka lebih siap (ketimbang kami)," kata Sarri dilansir Football Italia.
Dalih Sarri ada benarnya. Premier League memang bergulir lebih cepat ketimbang Serie A. Spurs sendiri bakal melakoni pertandingan perdana liga pada 10 Agustus mendatang, sekitar dua minggu lebih cepat ketimbang giornata pertama Serie A.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Sarri tak memungkiri bahwa Leonardo Bonucci dan kawan-kawan cenderung bermain lebih dalam. Itulah mengapa Spurs bisa dengan leluasa meningkatkan agresivitas mereka.
"Kami perlu mempertahankan permainan lebih jauh ke depan dan tidak bermain terlalu dalam. Kami tampil lebih baik di babak kedua, dengan tekanan dan kualitas yang baik selama 20 menit."
Agresivitas Juventus meningkat di babak kedua. Gonzalo Higuain dan Cristiano Ronaldo membalikkan keadaan di menit 56 dan 60. Akan tetapi, Bianconeri malah kecolongan dua gol yang dibuat Lucas Moura dan Harry Kane. Sepasang lesakan yang melengkapi gol pembuka Erik Lamela di menit 31.
Masalahnya gol-gol yang dibuat Moura dan Kane itu lahir dari kesalahan koordinasi lini belakang. Mattia De Sciglio bertanggung jawab atas gol yang dilesakkan Moura. Sementara rekrutan anyar Juventus, Adrien Rabiot, jadi penyebab terciptanya gol jarak jauh Kane.
ADVERTISEMENT
"Kami kehilangan penguasaan bola karena naif. Akan tetapi, saya pikir hal itu juga dipengaruhi oleh kondisi fisik (para pemain)," lanjut Sarri.
Well, Sarri memang masih memerlukan adaptasi dengan skuat Juventus. Terlebih, pelatih berusia 60 tahun itu juga punya PR untuk menyinergikan para rekrutan baru Juventus di bursa transfer musim panas ini.
Oh, iya, Sarri sudah memainkan pemain anyar Juventus pada laga yang digelar di Stadion Nasional Singapura itu. Adalah Matthijs de Ligt, Merih Demiral, dan Rabiot yang diberikan laga debut di sana.
Setelah berhadapan dengan Spurs, Juventus dijadwalkan akan meladeni Inter Milan pada Rabu (24/7) di Nanjing, China. Lalu terbang ke Stockholm, Swedia, pada (10/8) untuk bersua dengan Atletico Madrid.
ADVERTISEMENT