Southgate Tolak Gantikan Sarri di Chelsea

9 Juni 2019 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Southgate di laga vs Belanda. Foto: Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Southgate di laga vs Belanda. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika Gareth Southgate ingin kembali menjajal karier kepelatihan di level klub, musim panas 2019 mungkin bisa menjadi momen yang tepat. Pasalnya, pamornya tengah melambung seiring kiprah positif Timnas Inggris.
ADVERTISEMENT
Di bawah asuhan Southgate, armada 'Tiga Singa' selalu melaju jauh di turnamen internasional. Harry Kane dan kolega menapak babak semifinal UEFA Nations League (UNL) sebelum tersingkir di tangan Belanda, mengulangi capaian mereka pada Piala Dunia 2018 lalu.
Oleh karenanya, nama Southgate masuk daftar ketika media-media Inggris memetakan calon pelatih Chelsea. Ya, kursi ini berpotensi lowong karena Maurizio Sarri diwartakan segera menyeberang ke Juventus.
Sarri mendampingi Chelsea di semifinal Liga Europa melawan Eintracht Frankfurt. Foto: Reuters/John Sibley
Southgate tak lantas tergoda untuk mengingkari kontraknya bersama Federasi Sepak Bola Inggris (FA) yang berlaku sampai Juni 2022. Bagi dia, jabatan pelatih Timnas Inggris masih lebih prestisius, apalagi mengingat timnya bakal mentas di Piala Eropa 2020.
"Tidak, saya memiliki komitmen terhadap Timnas Inggris. Saya tidak mungkin meninggalkannya untuk saat ini demi pekerjaan apa pun," ujar Southgate soal kans menangani Chelsea, seperti dikutip dari Sky Sports.
ADVERTISEMENT
"Yang ada di pikiran saya cuma Piala Eropa tahun depan. Kami harus terus mengembangkan tim hingga mencapai kualitas terbaik.
"Lihatlah 20.000 suporter Inggris yang datang ke Portugal (untuk menonton semifinal UNL). Ini membuktikan keyakinan mereka terhadap tim. Lantas, mengapa saya harus buru-buru meninggalkan kesempatan untuk memberikan pengaruh dalam hal sepak bola dan aspek-aspek lainnya?" katanya.
Seperti kata Southgate, Timnas Inggris telah mendapatkan dukungan penuh dari suporter. Karena mereka bukanlah tim yang kerap tersingkir di babak awal turnamen seperti sebelum-sebelumnya.
Selebrasi dari para pemain Timnas Inggris. Foto: REUTERS/Susana Vera
Silakan melihat catatan sejarah. Inggris terakhir kali menembus babak semifinal pada Piala Eropa 1996 atau ketika Southgate masih bergabung di skuat sebagai pemain.
So, inilah momentum besar untuk Timnas Inggris. Sekaligus, jalan mereka untuk memutus dahaga gelar juara sejak 1996 sudah semakin dekat.
ADVERTISEMENT
Beda hal jika target juara gagal terpenuhi di Piala Eropa 2020 atau bahkan Inggris tampil lebih buruk dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya. Skenario itu, menurut Southgate, bisa saja memicu perpisahannya dengan 'Tiga Singa'.
"Kalau untuk musim panas tahun depan, hal itu di luar kuasa saya. Semua bakal bergantung hasil di turnamen. Apakah kami akan mencapai semifinal ketiga atau tidak, begitulah faktor yang mungkin menentukan," ucap Southgate.