Sungguh Besar Rasa Cinta Koulibaly kepada Napoli

22 Agustus 2018 8:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kalidou Koulibaly beraksi pada laga Serie A menghadapi Juventus. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
zoom-in-whitePerbesar
Kalidou Koulibaly beraksi pada laga Serie A menghadapi Juventus. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
ADVERTISEMENT
Napoli boleh saja kehilangan Maurizio Sarri dan Jorginho. Akan tetapi, keberhasilan mempertahankan Kalidou Koulibaly sudah selayaknya diberi acungan jempol tersendiri. Sebab, bek tengah asal Senegal itu merupakan incaran banyak klub raksasa, terutama dari Premier League.
ADVERTISEMENT
Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, pada sebuah kesempatan pernah berkata bahwa pada bursa transfer musim panas 2018 lalu dia sempat menerima tawaran yang salah satunya bernilai 100 juta euro untuk Koulibaly. Namun, semua tawaran itu ditolak oleh De Laurentiis.
Rupanya, Koulibaly sendiri memang tidak ingin pergi. Itu terbukti dari keputusannya memperpanjang kontrak sampai dengan 2023.
Dalam sebuah wawancara dengan TV Luna usai pertandingan giornata pertama Serie A musim 2018/19, Koulibaly berbicara panjang lebar soal kecintaannya terhadap Naples, kota tempat Napoli berbasis. Ada beberapa hal, salah satunya makanan, yang membuat pria 27 tahun itu merasa betah di kota tersebut.
"Aku sudah berkembang begitu pesat selama lima tahun memperkuat Napoli dan aku juga cukup beruntung bisa menjadi ayah di kota ini," buka Koulibaly. "Aku pun merasa bahagia bisa menjadi pemain pujaan para suporter."
ADVERTISEMENT
"Ada banyak hal yang kucintai dari Naples, tetapi aku sempat mendapat masalah dengan makanan yang ada di sini. Makanannya enak-enak sekali dan berat badanku bertambah! Orang-orang di Naples begitu ramah dan bahagia melihatku. Keluargaku dan saudara-saudaraku juga merasa betah di kota ini."
"Aku tidak pernah menjumpai satu pun aksi rasialisme di Naples. Istriku dan anak laki-lakiku bahagia di sini. Kami tak punya alasan untuk pindah dari sini. Naples mengingatkanku pada Senegal, dalam artian ketika ada seorang asing datang, semuanya berusaha sebisa mungkin membantu orang tersebut," paparnya.
Koulibaly sendiri datang ke Napoli dari klub Belgia, Genk, pada musim 2014/15. Kala itu, Partenopei menebusnya dengan harga 6,5 juta poundsterling. Sejak itu, sosok yang lahir di Saint-Dié-des-Vosges, Prancis, ini telah membela Napoli dalam 165 pertandingan lintas ajang. Di lini belakang Napoli, bersama Raul Albiol, Koulibaly betul-betul tidak tergantikan.
ADVERTISEMENT
Koulibaly bertahan di Napoli. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
zoom-in-whitePerbesar
Koulibaly bertahan di Napoli. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
Jika di Napoli tidak pernah ada aksi rasialisme yang disaksikan atau diterima oleh Koulibaly, lain ceritanya jika dia harus melakoni laga tandang. Setidaknya sudah dua kali dia menjadi sasaran caci maki bernada rasial saat bertamu di markas lawan. Pada 2016, suporter Lazio menjadi pelakunya, lalu pada Januari 2018 lalu, giliran pendukung Atalanta yang berulah.
Soal rasialisme tersebut, Koulibaly punya pandangan tersendiri. Menurut pemain yang dibesarkan akademi milik Metz ini, rasialisme bukan cuma soal warna kulit. "Aku sering melihat aksi rasialisme ditujukan pada sebuah populasi. Aku sangat marah setiap kali menyaksikan para Neapolitan -- sebutan untuk orang Napoli -- jadi sasaran rasialisme, terutama Lorenzo Insigne yang merupakan simbol kota ini," ujar Koulibaly.
ADVERTISEMENT
Para suporter Napoli sendiri selama ini selalu membela dirinya. Usai Koulibaly menjadi sasaran tindak rasialisme suporter Lazio, misalnya, para pendukung Napoli kompak mengenakan topeng berwajah mantan pemain Tim Nasional Prancis U-20 ini. Dukungan itulah yang membuat Koulibaly merasa berutang kepada para suporter.
Koulibaly merayakan golnya. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
zoom-in-whitePerbesar
Koulibaly merayakan golnya. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
"Kuharap aku bisa memberi para suporter sesuatu yang bisa dirayakan karena mereka pantas mendapatkannya. Kota ini sudah banyak membantuku dan aku ingin membalas budi, baik di dalam maupun di luar lapangan," ucap pemain bernomor punggung 26 ini.
Musim ini, Napoli ditangani oleh sosok kawakan Carlo Ancelotti. Dalam kariernya, Ancelotti sudah memenangi banyak sekali gelar, entah di kancah domestik maupun kontinental. Namun, kata Koulibaly, pria kelahiran 1959 itu begitu rendah hati. "Dia bahkan lebih rendah hati dari semua pemain di sini. Aku tidak pernah melihat orang serendah hati itu," kata Koulibaly.
ADVERTISEMENT
Di bawah besutan Ancelotti, Napoli sukses menjungkalkan Lazio di Olimpico, Minggu (19/8/2018) dini hari WIB lalu. Tertinggal lebih dulu lewat aksi Ciro Immobile, Napoli membalikkan keadaan via sepakan Arkadiusz Milik dan Insigne. Koulibaly mengakui bahwa laga tersebut tidak berjalan mudah bagi timnya.
"Kami mendapat beberapa masalah di laga melawan Lazio, tetapi kami terus berupaya mencapai performa terbaik dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Napoli sudah melakukan hal hebat bersama Sarri dan kami berharap bisa melakukan lebih bersama Ancelotti. Kepada para suporter Napoli, kami saat ini bekerja untuk kalian dan kuharap kalian akan tetap mendukung kami di saat-saat sulit sekalipun," pungkasnya.