Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tekad Montella untuk Bikin Bayern Muenchen Sengsara
3 April 2018 10:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Musim ini sejarah tercipta untuk Sevilla. Untuk pertama kalinya dalam enam dekade, mereka berhasil menembus perempat final kejuaraan antarklub paling bergengsi di Eropa. Akan tetapi, lawan yang menanti mereka di babak delapan besar nanti sama sekali bukan tim sembarangan.
ADVERTISEMENT
Musim 1957-58, Sevilla berhasil menjadi satu dari delapan tim terbaik Eropa. Keberhasilan itu mereka raih usai menyingkirkan Benfica dan AGF (klub asal Denmark) di babak sebelumnya. Nahas, pada babak perempat final, mereka harus bersua Real Madrid .
Menghadapi Real Madrid, Sevilla tak berdaya. Hasil imbang 2-2 di leg kedua tak mampu menutup defisit delapan gol yang mereka tuai pada leg pertama. Sevilla pun harus tersingkir dengan agregat 2-10 dan di akhir turnamen, Real Madrid keluar sebagai kampiun.
Enam puluh tahun berselang, lawan yang akan dihadapi Sevilla adalah Bayern Muenchen . Pada 1958 itu Bayern memang masih merupakan tim semenjana di Jerman, tetapi dalam perjalanannya, klub asal Bavaria itu berhasil menjadi salah satu kekuatan paling mengerikan di Eropa. Lima trofi European Cup/Liga Champions di kabinet mereka adalah buktinya.
ADVERTISEMENT
Musim ini pun tak jadi pengecualian. Meski sempat kalah 0-3 dari Paris Saint-Germain di laga pertama fase grup, Bayern lantas berbenah.
Mereka memecat Carlo Ancelotti dan menunjuk Jupp Heynckes. Sejak berada di bawah asuhan Heynckes, Bayern pun kembali menunjukkan kekuatan mereka sesungguhnya. Di babak 16 besar lalu, misalnya, mereka sukses menggulung Besiktas delapan gol tanpa balas. Kemudian, pada laga Bundesliga teranyar, Borussia Dortmund berhasil mereka tumpas 6-0 .
Mengerikan? Jelas. Akan tetapi, pelatih Sevilla, Vincenzo Montella, tidak mau lempar handuk begitu saja. Entrenador asal Italia itu bertekad untuk membuat Bayern bermain dengan tidak nyaman pada laga di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Rabu (4/4/2018) dini hari WIB.
"Bayern terbiasa mencetak banyak gol dengan menguasai bola sebanyak-banyaknya. Kami juga harus melakukan itu supaya bisa membuat mereka melakukan apa yang tak biasa mereka lakukan," tutur Montella seperti dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, misi Montella itu terganjal satu problem besar: absennya Ever Banega. Pemain asal Argentina itu jadi kunci kemenangan Sevilla atas Manchester United di babak 16 besar, tetapi tidak bisa turun berlaga di leg pertama perempat final lantaran terkena hukuman akumulasi kartu.
Menghadapi hal itu, Montella menegaskan bahwa absennya Banega tidak akan dijadikannya alasan.
"Kami tak bisa mengubah situasi demikian dan aku yakin siapa pun yang menggantikannya akan bisa berbuat banyak," kata Montella.
"Kami sudah membuat sejarah dan kami akan bermain dengan kemampuan terbaik sampai akhir. Kami ingin melakukannya untuk para suporter," tutup eks pelatih Milan tersebut.