Ucapan Terima Kasih untuk Keabadian Iniesta

Iniesta merayakakn golnya. (Foto: CRISTINA QUICLER / AFP)

Tiga menit di Riazor, Senin (30/4/2017) dini hari WIB, mungkin jadi tiga menit yang paling berharga bagi Andres Iniesta. Pemain berusia 33 tahun itu tak tampil sebagai starter dan baru masuk di menit 87 saat Barcelona menyambangi markas Deportivo La Coruna.

Menariknya, ia tak hanya mendapatkan sambutan dari para pendukung Barcelona saja, tapi juga dari suporter tuan rumah. Menjadi spesial karena akhirnya Barcelona sukses mengunci gelar La Liga musim 2017/2018 di sana. Torehan 86 poin Barcelona mustahil terkejar oleh Atletico Madrid di posisi kedua. Terlebih lagi, ini merupakan titel terakhir Iniesta yang akan angkat kaki dari Camp Nou di akhir musim.

"Saya telah membuat keputusan yang paling jujur ​​untuk saya dan untuk klub saya. Saya ingin mengakhiri dengan perasaan yang baik, kemudian pergi ke Piala Dunia dan sekarang ke petualangan lainnya," ungkap Iniesta kepada Movistar.

Iniesta telah 16 tahun mengabdi untuk Barcelona, ia melakukan debutnya saat masih berusia 18 tahun. Dengan tambahan satu titel La Liga --dan trofi Copa del Rey minggu lalu--, kini genap 32 piala yang disumbangkan Iniesta untuk El Barca.

"Saya berharap ini abadi. Saya-lah yang pertama kali ingin agar semua ini tidak berakhir, tetapi setiap awal selalu ada akhir."

Menanggapi sambutan para pendukung Depor, Iniesta mengungkapkannya sebagai kebahagiaan yang tak bisa diutarakan.

"Mereka benar-benar sensasi yang tak terlukiskan pada tingkat pribadi dan sebagai seorang atlet."

Sebelumnya, Iniesta juga sudah dibanjiri pujian oleh rekan-rekan dan mantan setimnya hingga koleganya di Tim Nasional Spanyol. Lionel Messi, Javier Mascherano, Neymar, Iker Casillas hingga David Silva adalah para pemain yang melontarkan pujiannya kepada maestro kelahiran Fuentealbilla itu.

"Tidak ada kata-kata ketika kamu mendapatkan begitu banyak cinta dari orang-orang, apalagi dalam situasi sulit seperti ini. Ucapan terima kasih kepada orang-orang itu abadi."

Tak ada pesta yang tak usai, begitupun dengan kebersamaan Iniesta dengan Barcelona. Akan tetapi, pesta hanyalah simbol, dan kebahagiaan akan kenangan-kenangan itulah yang akan abadi, seperti Iniesta itu sendiri.