Yang Diubah Gattuso Bukan Atmosfer Ruang Ganti, tapi Pemahaman Taktik

26 Februari 2018 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Milan rayakan kemenangan di Olimpico. (Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Milan rayakan kemenangan di Olimpico. (Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tren kemenangan AC Milan belum berhenti. Berhadapan dengan AS Roma di Stadion Olimpico, Senin (26/2/2018) dini hari WIB, Milan sukses meraih kemenangan 2-0 lewat gol-gol dari Patrick Cutrone dan Davide Calabria.
ADVERTISEMENT
Berkat kemenangan di giornata ke-26 gelaran Serie A ini, Milan untuk sementara mencatatkan poin yang sama dengan Sampdoria yang berada di peringkat keenam, yaitu 44 poin. Di sisi lain, kekalahan ini membuat AS Roma harus rela turun ke peringkat kelima dengan catatan 50 poin.
Secara permainan, babak pertama mutlak menjadi milik tim tuan rumah. Sejak babak pertama bergulir, Roma langsung mengambil inisiatif permainan. Milan memang mampu menahan serangan Roma. Namun, mereka pun cukup kesulitan untuk melancarkan serangan balik.
Bagi Gennaro Gattuso, permainan anak-anak asuhnya begitu mudah ditebak lawan di sepanjang babak pertama. Melihat Rossoneri tampil menggila di babak kedua, tentu team talk yang dilakukan Gattuso saat turun minum menjadi pangkal dari perubahan permainan Milan.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak menyukai permainan kami di babak pertama. Saya lebih menyukai bila kami memanfaatkan peran sayap dan full-back. Franck Kessie berkontribusi pada gol Calabria dengan membantu membuka ruang.”
“Saya juga ingin memuji kinerja pemain bertahan kami. Mereka bergerak dengan tepat dan begitu padu. Saya sangat senang dengan permainan kami yang seperti ini,” jelas Gattuso dalam wawancara seusai pertandingan, dilansir Football Italia.
Selama membela Milan sebagai pemain, Gattuso memang terkenal sebagai gelandang pekerja keras dan garang di lapangan. Mental dan wataknya ini pulalah yang dibawanya ke ruang ganti.
"Ada perbedaan mendasar antara Gattuso dan Montella. Gattuso membuat kami bekerja lebih keras, terutama pada masalah pemahaman (dan penerapan) taktik. Sewaktu masih bersama Montella, porsi taktik di latihan memang sedikit. Anda dapat melihat sendiri bagaimana hasilnya di lapangan,” ungkap Kessie, dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
“Atmosfer ruang ganti tetap sama. Perbedaannya, kami sekarang bekerja lebih keras. Rasanya kami semua seperti keluarga yang bahu-membahu dan hasil yang kami harapkan benar-benar datang,” imbuh pesepak bola asal Pantai Gading ini.
Donnarumma merayakan kemenangan Milan. (Foto: REUTERS/Max Rossi)
zoom-in-whitePerbesar
Donnarumma merayakan kemenangan Milan. (Foto: REUTERS/Max Rossi)
Untuk sementara, anak-anak asuh Gattuso masih berada di Roma. Penyebabnya, pada Kamis (1/3/2018) dini hari WIB, mereka bakal berhadapan dengan Lazio di leg II babak semifinal Coppa Italia. Leg I yang digelar di San Siro pada Kamis (1/2/2018) lalu, berakhir dengan skor imbang 0-0.
Namun, Lazio tak menjadi satu-satunya tim yang harus dihadapi Milan dalam waktu dekat. Di gelaran Liga Europa pun, mereka bakal berhadapan dengan Arsenal di babak 16 besar.
Kami tahu Arsenal kalah dari Manchester City. Namun, kami sadar, kami juga bukan Manchester City. Kami harus mengenakan helm kami (bersiaga) dan berjuang di pertandingan.”
ADVERTISEMENT
“Kami masih memiliki pertandingan yang sangat penting hari Rabu (Kamis dini hari WIB, -red) mendatang. Tiket final Coppa Italia menjadi target kami. Setelahnya, baru kami akan memikirkan bagaimana caranya menghadapi tim Inter, Arsenal, dan tim mana pun,” tegas Gattuso.