Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menyesap teh di tengah waktu bersantai memang sangat nikmat. Rasa segar seduhan teh hangat maupun dingin seakan mengangkat semua beban yang menumpuk di pikiran.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, teh tak hanya disajikan sebagai minuman penyegar dahaga. Ada beberapa daerah yang dikenal dengan budaya minum tehnya yang masih dilestarikan turun-temurun.
Misalnya budaya menyeduh teh ala Keraton Yogyakarta, atau budaya moci khas Tegal. Selain itu, jenis-jenis sajian teh pun tak kalah bervariasi. Kalau kamu mengaku sebagai pecinta teh ? Ini dia enam sajian teh dari berbagai daerah yang wajib dicoba:
1. Teh poci
Tak hanya identik dengan wartegnya, orang Tegal terkenal gemar menyajikan teh dalam berbagai kesempatan. Bahkan minum teh yang dikenal dengan nama moci ini juga jadi salah satu budaya yang mengakar di masyarakatnya.
Moci adalah tradisi minum teh menggunakan poci dari tanah liat. Teh yang digunakan umumnya jenis teh melati yang beraroma kuat.
ADVERTISEMENT
Menariknya, teh poci khas Tegal biasanya disajikan dengan tambahan beberapa bongkah gula batu. Cita rasa gula batu diyakini, bisa menambah kenikmatan teh yang sepat dan pekat.
2. Teh talua
Sumatera Barat punya satu sajian teh yang terbilang unik. Dikenal dengan nama teh talua, minuman ini terbuat dari; seduhan teh hitam pekat yang dicampur dengan kuning telur bebek atau ayam, gula, dan kental manis.
Mengutip buku "Ragam Minuman Indonesia" yang ditulis Murdijati Gardjito, Umar Santoso, dan Eni Harmayani, emua bahan lalu dikocok dengan sejenis alat tradisional dari bambu hingga agak mengental dan mengeluarkan buih. Untuk menambah rasa segar, teh talua biasanya juga disajikan dengan rempah bubuk atau jeruk nipis.
ADVERTISEMENT
Dulu, teh talua dikenal sebagai minuman khusus bangsawan kerajaan. Namun sekarang, teh talua bisa ditemukan di hampir semua kedai kopi dan rumah makan khas Sumatera Barat.
3. Teh jatiluwih
Berbeda dari teh biasanya, teh jatiluwih khas Bali tidak menggunakan daun teh sebagai bahan utamanya. Bahan dasar teh asli Tabanan, Bali, ini adalah beras merah organik dari lereng perbukitan Gunung Batukaru yang disangrai hingga harum.
Proses pembuatan teh beras merah ini tak jauh berbeda dari teh biasanya. Beberapa jumput beras merah diseduh dengan air panas, lalu didiamkan selama beberapa menit hingga warna merahnya keluar.
Rasa manis nan tipis ditambah aroma khas beras sangrai jadi daya tarik teh unik ini. Tak hanya itu, teh jatiluwih diyakini punya banyak manfaat. Seperti mencegah sembelit, menurunkan kolesterol, hingga menghaluskan kulit.
ADVERTISEMENT
4. Teh lidah buaya
Kota Pontianak dikenal sebagai salah satu sentra budidaya lidah buaya. Tak mengherankan, banyak produk makanan dan minuman yang terbuat dari tanaman berlendir ini; salah satunya teh lidah buaya.
Sesuai namanya, teh ini terbuat dari kulit luar lidah buaya yang diseduh air panas. Sebelum siap disajikan, kulit lidah buaya akan dipotong halus lalu dijemur hingga benar-benar kering.
Selain bahan utamanya yang unik, teh lidah buaya diyakini punya banyak manfaat. Di antaranya meningkatkan kekebalan tubuh, melancarkan pencernaan, hingga meredakan stres.
5. Teh tubruk
Tubruk sebenarnya merupakan salah satu teknik menyeduh teh secara langsung dengan air yang benar-benar panas. Tapi, jenis teh yang digunakan untuk membuat teh tubruk ternyata juga berbeda, lho.
ADVERTISEMENT
Teh tubruk umumnya menggunakan daun teh yang dicampur potongan batang serta bunga melati yang masih menguncup. Perpaduan ini menghasilkan cita rasa teh yang tebal, sepat, dan beraroma kuat.
Sama seperti teh khas Tegal, teh tubruk umumnya disajikan menggunakan gelas atau poci tradisional. Sebagai penambah rasanya, teh bisa dikombinasikan dengan gula batu atau gula merah nan legit.