Amankah Mengkonsumsi Biji Kopi?

26 Juni 2019 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja melihtakan biji kopi yang telah bersih dan dijemur di distrik Shebedino di Sidama, Ethiopia.  Foto: REUTERS / Maheder Haileselassie
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja melihtakan biji kopi yang telah bersih dan dijemur di distrik Shebedino di Sidama, Ethiopia. Foto: REUTERS / Maheder Haileselassie
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Biji kopi biasanya digiling terlebih dahulu jadi bubuk sebelum dinikmati menjadi secangkir minuman. Namun, tak jarang pula yang mengkonsumsi dalam bentuk utuh. Misalnya saja, dipadukan dengan balutan cokelat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para barista juga kerap mengkonsumsi biji kopi untuk mengetahui karakter rasa pada kopi sebelum mengolahnya. Bahkan, muncul berbagai asumsi kalau mengkonsumsi biji kopi bisa memberikan asupan energi yang lebih banyak.
Lantas, bagaimana dengan keamanannya ?
Biji kopi sejatinya sudah disantap sejak ratusan tahun lalu. Jauh sebelum adanya penemuan kopi sebagai minuman, biji kopi sering dikombinasikan bersama lemak binatang yang disantap untuk meningkatkan energi.
Ilustrasi biji kopi panggang. Foto: Reuters/Benoit Tessier
Nutrisi yang ada dalam biji kopi hampir setara dengan secangkir minuman kopi --namun dalam bentuk yang lebih pekat. Selain itu, karena seduhan kopi telah tercampur dan larut dalam air, sehingga kita hanya akan mendapatkan sebagian kandungan kafeinnya.
Dilansir healthline, mengkonsumsi biji kopi dapat mempercepat penyerapan kafein lebih cepat melalui mulut kita. Sebuah penelitian di tahun 2018 berjudul Administration of Caffeine in Alternate Forms menyebutkan, tubuh kita akan lebih cepat menyerap kafein dari biji kopi utuh ketimbang minuman kopi.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan, mengunyah kafein dalam mulut dapat merangsang saraf yang berhubungan langsung dengan otak, membuat efeknya lebih cepat terasa.
Tak hanya itu, mengunyah biji kopi rupanya punya banyak manfaat, lho. Antara lain, mengurangi risiko diabetes dan mengurangi inflamasi karena kandungan antioksidannya yang tinggi.
Biji kopi Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Kendati demikian, jumlah yang kita konsumsi tiap harinya harus tetap dibatasi, maksimal 200 - 400 mg. Namun, perlu diingat bahwa kadar kafein pada tiap biji kopi berbeda tergantung ukuran, penyaringan, dan tingkat roasting.
Misalnya, kandungan kafein pada kopi Robusta dua kali lipat lebih banyak ketimbang Arabika.
Sedangkan, kudapan cokelat berisi biji kopi rata-rata mengandung 12 mg kafein. Artinya, kita bisa mengkonsumsi sekitar 33 cokelat berbalut biji kopi tanpa melebihi batas maksimal.
ADVERTISEMENT
Disarankan pula, untuk mengkonsumsi biji kopi yang memang sudah melewati proses roasting. Biji kopi yang masih mentah (green bean) punya rasa pahit dan tekstur yang keras untuk digigit, sehingga kurang nikmat disantap.
Beberapa penelitian juga menggaris bawahi, penggunaan ekstrak green bean dalam dosis tinggi bisa menyebabkan diare dan sakit perut bagi pemilik pencernaan sensitif.