Berat Badan Bertambah saat Puasa, Apa Penyebabnya?

7 Mei 2018 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jangan terobsesi dengan berat badan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan terobsesi dengan berat badan. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri, bulan puasa kerap menjadi ajang penurunan berat badan bagi sebagian orang. Ya, dengan berkurangnya frekuensi makan, namun tetap dengan aktivitas yang normal, waktu berpuasa diklaim sangat ideal untuk menurunkan berat badan secara optimal. Namun bagi beberapa orang, bobot tubuh justru bertambah saat berpuasa. Apa penyebabnya?
ADVERTISEMENT
Menurut ahli gizi klinis dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK, idealnya makanan yang dikonsumsi akan dicerna dalam tubuh selama kurang lebih 6-8 jam, makanan tersebut kemudian akan diubah menjadi gula, lalu digunakan sebagai sumber energi tubuh hingga habis.
Makanan (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan (Foto: Pexels)
Setelah 8 jam, tubuh akan menggunakan cadangan tenaga yang berasal dari endapan lemak yang tersimpan dalam bagian tubuh lainnya seperti hati dan otot.
"Seharusnya tubuh akan mengalami penurunan berat badan. Apalagi didukung dengan aktivitas sehari-hari," imbuh dr. Jovita saat ditemui kumparanFOOD (kumparan.com) di kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Ia juga mengungkapkan, hal tersebut mungkin saja terjadi akibat kurangnya kesadaran dalam diri masing-masing individu untuk mengontrol asupan makanan saat berbuka puasa.
ADVERTISEMENT
"Umumnya orang-orang akan langsung melahap semua makanan yang ada di depan mata saat berbuka puasa. Hal itulah yang melatarbelakangi kenaikan berat badan," tambahnya.
com-Makanan Sehat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Makanan Sehat (Foto: Thinkstock)
dr. Jovita menerangkan, umumnya seseorang membutuhkan sekitar 2.000 kalori per hari, jumlahnya akan semakin bertambah sesuai dengan beratnya aktivitas yang dilakukan. Agar bobot tubuh tidak melonjak saat berpuasa, dianjurkan untuk mengatur asupan kalori saat sahur dan berbuka.
"Porsi makan umumnya lebih besar saat berbuka puasa. Tapi porsi makan sahur harus memenuhi sekitar 30 persen asupan makanan per hari," kata dr. Jovita.
"Agar berat badan tidak melonjak, sebaiknya bagi kalori untuk sahur dan berbuka. Untuk sahur 300-400 kalori, setelah berbuka jumlah kalorinya lebih besar, sekitar 600 kalori. Yang penting jumlahnya 2000 kalori, di bawah itu lebih baik," katanya lagi.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan, memberi jeda saat berbuka puasa, yakni dengan menyantap porsi kecil saat berbuka lalu menyantap makanan berat setelah beribadah juga dapat meminimalisir munculnya hasrat untuk melahap makanan terlalu banyak.
"Setelah buka puasa sebaiknya konsumsi makanan atau minuman kecil dulu. Misalnya minum air kelapa atau jus buah. Dan hindari goreng-gorengan," pungkasnya.