Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Bukan Jepang, Tempura Ternyata Berasal dari Portugal
28 September 2018 12:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang tempura, hidangan ini sendiri sudah sangat identik dan lekat dengan Jepang. Bisa dibilang, ialah ikon kuliner milik Jepang. Hidangan tempura sendiri merupakan berbagai jenis bahan makanan yang dibalut dengan campuran tepung, lalu digoreng hingga renyah. Biasanya, tempura dihidangkan sebagai pelengkap sajian udon dan bento.
Nah, meski menjadi makanan khas Jepang, namun ternyata tempura bukanlah berasal dari Negeri Sakura ini, lho. Hidangan ini justru berasal dari benua Eropa, yakni Portugal.
Bagaimana bisa?
Dilansir BBC, tiga orang Portugis yang tergabung sebagai awak kapal China datang ke pulau Tanageshima, Jepang pada tahun 1543. Disana, mereka kemudian melakukan bisnis dagang dengan penduduk Jepang, mulai dari menjual senjata, sabun, tembakau, benang wol, hingga resep masakan. Kegiatan jual beli barang ini berlangsung cukup lama, kurang lebih 96 tahun lamanya.
Hingga akhirnya, pada tahun 1963, mereka didepak keluar dari wilayah Jepang. Orang-orang Portugis tersebut dianggap membahayakan masyarakat Jepang karena telah melakukan penyebaran agama Kristen.
ADVERTISEMENT
Meski orang-orang Portugis telah meninggalkan Jepang , namun tentunya 96 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dalam kurun waktu tersebut, mereka berhasil meninggalkan pengaruh budaya dan kuliner, salah satunya adalah tempura.
Ya, tempura sejatinya terinspirasi dari hidangan khas Portugal yang disebut 'peixinhos da horta'. Cikal bakal tempura tersebut terbuat dari aneka sayuran yang dicampur dengan adonan tepung lalu digoreng hingga renyah. Peixinhos da horta sendiri diperkenalkan oleh misionaris Portugal yang kerap mengkonsumsinya selama melakukan ibadah puasa sebelum Paskah tiba.
Mereka dilarang untuk menyantap daging kala waktu itu tiba, sehingga sebagai alternatif pengganti, kacang panjanglah yang jadi santapan sehari-hari. Apalagi, saat itu harga ikan cukup mahal, sehingga tak semua orang mampu membelinya.
Teknik deep fry yang diterapkan pada sajian peixinhos da horta ternyata juga sudah dilakukan bangsa Portugis sejak ratusan tahun lalu. Tak heran, mereka kerap mengawetkan kacang panjang dengan cara menggorengnya untuk dibawa selama perjalanan panjang.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Jepang kemudian mulai meniru hidangan orang-orang Portugal tersebut, dengan sedikit memodifikasi pada adonannya. Resep tempura Jepang menggunakan adonan tepung lebih ringan dan isian yang lebih beraneka ragam.
Nama peixinhos da horta pun berubah menjadi tempora, merujuk pada hari puasa Pra-Paskah bangsa Portugis.
Dan kini, tempura khas Jepang yang kita kenal pun tak hanya menggunakan sayuran sebagai bahan utamanya, namun juga makanan laut seperti udang, ikan, atau cumi-cumi.