Ketika Indomie dan Telur Jadi Motif Baju

Axton Salim dan Leonard Theosabrata (Foto: Instagram @axtonsalim)

Apa yang terlintas di benak kamu saat mendengar Indomie dan telur? Pasti semangkuk mi instan hangat yang siap dinikmati, bukan? Hmm, tapi kali ini beda karena Indomie dan telur tidak disajikan di mangkuk melainkan di baju.

Ya, Indomie dan telur kali ini dijadikan motif pakaian yang merupakan hasil kolaborasi Goods Dept dengan Indomie dan Tokopedia. Ada beberapa produk sebenarnya, salah satu yang paling menyolok adalah kemeja warna putih dengan motif beberapa bungkus Indomie plus cabai dan telur. Kemeja ini dibanderol dengan harga Rp 399 ribu.

Baju motif Indomie (Foto: dok Nurvita Indarini/ Kumparan)

"Awalnya saya dikasih lihat model dan desain ini, bagus banget. Vintage-nya dan elemen Indomie-nya keluar banget," ujar Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur, Axton Salim, beberapa waktu lalu.

Selain kemeja, ada juga kaus dan tote bag dengan desain mengandung unsur Indomie yang unik. Axton menambahkan hadirkan produk fashion unik ini semacam selebrasi bagi para penggemar Indomie. Menurutnya, produk ini juga menjadikan Indomie bisa lebih dekat pada anak muda dan kalangan milenial.

Baju motif Indomie (Foto: dok Nurvita Indarini/ Kumparan)

"Ini juga bagian support local brand, karena kita local first. Selain itu ini juga membantu untuk mengerti brand kita," sambung Axton.

Leonard Theosabrata, founder Goods Dept, dalam kesempatan yang sama menuturkan pihaknya terinspirasi menjadikan Indomie dan 'pernak-perniknya' sebagai motif baju lantaran melihat referensi pop culture dari dalam dan luar negeri. Menurutnya, Indomie sudah jadi bagian dari pop culture dunia.

Bakmi, jelas Leonard, merupakan makanan di Indonesia yang mendapat pengaruh dari budaya luar. Namun kemudian Indomie berinovasi menghadirkan mi yang khas dan Indonesia banget. Kata dia, budaya itu sangat rileks, tidak melulu serius. Nah, motif-motif baju ini bisa dibilang sisi nyeleneh.

Baju motif Indomie (Foto: dok. Goods Dept/ Tokopedia)

Sementara itu, Andi Djoewarsa dari Tokopedia melihat hadirnya fashion dengan motif unik ini memperlihatkan kreativitas anak muda. Dengan mengusung nilai lokal, harapannya bisa lebih mengenalkannya pada masyarakat luas, di dalam maupun luar negeri.

"2015 banyak barang masuk dan kita konsumsi, kita cuma jadi pasar. Harapannya ini kita bisa jual ke negara lain. Momentumnya pas banget," tutur Andi.