Manis nan Lembut, 7 Manfaat Kesehatan Kurma

14 Mei 2018 7:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kurma Mozafati (Foto: Thinkstocck)
zoom-in-whitePerbesar
Kurma Mozafati (Foto: Thinkstocck)
ADVERTISEMENT
Selain kolak pisang dan ubi, kurma merupakan salah satu jenis makanan yang kerap disantap saat bulan puasa. Bertekstur lembut dengan rasa yang manis, buah asal Timur Tengah satu ini diklaim memiliki sejumlah manfaat kesehatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu manfaat yang paling populer adalah meningkatkan energi. Bukan itu saja, kurma juga rupanya memiliki manfaat kesehatan lainnya yang tak tertuga. Manfaat apa saja? Berikut ulasannya seperti dilansir Boldsky:
1. Menguatkan tulang
com-Tulang Kering (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Tulang Kering (Foto: Thinkstock)
Kurma mengandung sejumlah mineral yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang. Selain itu, buah yang identik dengan bulan Ramadhan ini juga diperkaya dengan selenium, mangan, magnesium dan tembaga, yang seluruhnya diperlukan untuk menguatkan tulang, sekaligus mencegah beragam penyakit yang menyerang tulang seperti radang sendi, osteoporosis, rakhitis, hingga kanker tulang.
2. Mengobati gangguan usus
Gangguan Saluran Pencernaan  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Gangguan Saluran Pencernaan (Foto: Thinkstock)
Diperkaya dengan zat nikotin yang cukup tinggi, mengkonsumsi kurma secara rutin diklaim bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai jenis gangguan usus. Selain itu, serat dan asam amino yang terkandung di dalamnya juga bermanfaat untuk merangsang produksi bakteri baik dalam usus, sehingga berguna untuk melancarkan sistem pencernaan.
ADVERTISEMENT
3. Mengobati Anemia
Ilustrasi pusing disertai mata kabur. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pusing disertai mata kabur. (Foto: Thinkstock)
Kurma tinggi akan zat besi sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang yang mengidap anemia. Selain itu, tingginya jumlah zat besi dalam kurma dapat membantu meringankan anemia, sekaligus mengurangi gejala-gejala yang kerap muncul seperti lelah, lesu, mata berkunang, hingga pusing.
4. Meningkatkan berat badan
Berat Badan Naik Selama Puasa (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Berat Badan Naik Selama Puasa (Foto: Thinkstock)
Kurma mengandung protein, gula, vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh. 1 kilogram kurma mengandung sekitar 3000 kalori yang bila dikonsumsi secara teratur dapat membantu meningkatkan berat badan. Kendati demikian, jangan lupa imbangi asupan kurma dengan beragam jenis makanan bergizi lainnya, ya!
5. Meningkatkan energi
Hidup Lebih Sehat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Hidup Lebih Sehat (Foto: Thinkstock)
Sering merasa lemas atau lesu saat beraktivitas? Bila iya, konsumsi beberapa butir kurma saat sarapan. Kurma diperkaya dengan gula alami seperti fruktosa, glukosa, dan sukrosa yang sangat ampuh untuk meningkatkan energi secara instan. Selain itu, mengkonsumsi beberapa butir kurma setelah berolahraga juga sangat baik untuk mengembalikan tenaga dan energi yang telah terkuras habis saat berolahraga.
ADVERTISEMENT
6. Meningkatkan kesehatan jantung
Waspada serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Waspada serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
Tak hanya baik untuk meningkatkan energi. Buah berwarna cokelat kehitaman ini juga rupanya sangat baik untuk memelihara kesehatan jantung. Kurma diperkaya dengan zat potasium yang sangat baik untuk mengurangi risiko stroke dan penyakit yang berhubungan dengan jantung. Selain itu, mengonsumsi kurma secara teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol jenuh dalam tubuh, lho.
7. Meningkatkan sistem saraf
Ilustrasi Sel otak (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sel otak (Foto: Thinstock)
Kehadiran vitamin dan mineral dalam kurma sangat baik untuk menjaga sistem saraf otak. Selain itu, kurma juga mengandung kalium, zat ini berguna untuk mempromosikan sistem saraf yang sehat dan responsif. Menyantap kurma secara rutin juga diklaim dapat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi dan juga mempertajam memori otak.