Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menikmati Secangkir Kopi Juara di SMITH Coffee Bar 2.0
12 Oktober 2018 23:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Apa arti kopi bagi kaum urban?
Mungkin banyak yang akan menjawab, kopi adalah segala-galanya. Dan, mungkin kita akan mendengar kalimat paling klise, seperti "I can't live without coffee", atau "I can't start my day without coffee" terucap dari mulut para penikmat kopi masa kini.
ADVERTISEMENT
Tapi apa mau dikata, itulah kenyataannya. Masyarakat urban tak bisa lepas dari secangkir kopi, apapun itu alasannya. Bagi pegawai kantoran, kopi adalah penyelamat, memberi suntikan energi saat deadline mulai menumpuk dan harus dibereskan satu per satu.
Bagi para coffee snob--penggemar garis keras kopi, ia adalah sebuah karya agung dari para petani yang harus dinikmati dan diracik sepenuh hati. Dan, bagi sebagian lagi, segelas kopi susu creamy adalah pelepas dahaga saat cuaca menyengat, juga penghias feed media sosial mereka.
Terlepas dari berbagai alasan itu, budaya ngopi kini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat urban. Kedai kopi jadi tempat wajib untuk disambangi, sekadar mampir melepas lelah sambil mencari asupan kafein, mengadakan meeting dengan para kolega, atau hanya bersantai sambil berfoto ria. Sungguh multifungsi.
Inilah yang akhirnya membuat salah satu kedai kopi 'serius' di ibu kota, Coffee Smith--yang sekarang berganti nama menjadi Shoot Me In The Head, (disingkat SMITH) untuk mencoba menerapkan konsep yang lebih segar di kedai kopi mereka. Dengan dibukanya gerai kedua yang bernama SMITH 2.0 di kawasan Gandaria, semakin memantapkan langkah mereka untuk merangkul lebih banyak lagi para penikmat kopi.
ADVERTISEMENT
Mungkin bila kamu pernah menyambangi induk dari kedai kopi ini yang beralamat di Duren Tiga, kamu akan sedikit heran melihat desain bangunannya yang tampak berbeda. Dinding bagian luarnya didominasi dengan warna hitam putih seperti papan catur, dengan kepala tengkorak sebagai ikon mereka.
Lalu, untuk interiornya sendiri, meski masih berkonsep industrialis, namun beberapa sisi dinding ruangan dihiasi dengan cat warna pastel nan manis.
Ruangannya pun lebih luas, dengan dekorasi lukisan serta lampu neon berbentuk kepala tengkorak yang menggemaskan. Saking instagenik-nya, beberapa pengunjung bahkan kedapatan melakukan 'sesi foto' di coffee shop tersebut.
Pemiliknya, Cindy Herlin Marta, memang sengaja memberikan sentuhan manis pada kedai miliknya tersebut untuk mematahkan kesan serius dan kaku yang telah melekat pada brand coffee shop miliknya itu. Bersama Muhammad Aga dan Rendy Mahesa yang juga merupakan pemilik SMITH Coffee, ketiganya ingin menghadirkan suasana yang lebih santai.
ADVERTISEMENT
"Kalau (SMITH) yang di Duren Tiga kan kesannya lebih macho, ya, lebih kaku gitu, kopi bangetlah. Nah, kalo yang di sini, kita pengennya lebih feminine dan santai. Jadi kita gak cuma bisa menjual kopi, tapi juga barang lain seperti merchandise," terang Cindy saat ditemui kumparanFOOD di SMITH 2.0, Gandaria, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Selain pergantian suasana, ternyata menu yang disajikan pun sedikit berbeda. Di kedai baru tersebut, menu makanannya lebih banyak dan beragam. Sedangkan, untuk sajian kopinya, SMITH 2.0 lebih banyak menyajikan espresso dan milk based ketimbang manual brew. Benar-benar kebalikan dari gerai pertamanya.
"Kita juga ingin memperkenalkan kalo kita juga punya espresso based yang oke, bukan hanya filter-nya saja. Apalagi selama ini pelanggan di SMITH Mampang memang lebih banyak yang memesan filter (manual brew) coffee," ungkap Cindy.
Meski demikian, kualitas dari kopi yang disajikan tidaklah berkurang dan masih tetap dijaga. Sama seperti induknya, SMITH 2.0 juga menggunakan biji kopi specialty yang dipasok langsung dari kebun kopi langganan mereka. Proses roasting juga dilakukan sendiri, mengingat SMITH Coffee juga merangkap sebagai sebuah roastery.
ADVERTISEMENT
Tak kalah istimewa, di sini pengunjung dapat mencicipi minuman yang terinspirasi dari racikan Muhammad Aga di kompetisi World Barista Championship, hasil racikan langsung sang barista andalan SMITH Coffee yang juga pemenang Indonesia Barista Championship 2018. Aga's Signature Beverage ini terdiri dari kombinasi sirup rasa raspberry, brown sugar, single espresso dan tonic water, menghasilkan rasa yang manis, menyegarkan, dengan tak meninggalkan rasa dari kopi itu sendiri.
Sembari menyesap kopi, perut kita juga akan dimanjakan oleh berbagai hidangan spesial dari SMITH 2.0, mulai dari camilan renyah hingga sepiring nasi nan mengenyangkan. Saat berkunjung kesana, kumparanFOOD sempat mencicipi beberapa menu hidangan terbaru mereka, yakni Berger Rolls (Rp 39 ribu) dan Dory Mentai Rice (Rp 56 ribu), bersama secangkir Picollo hangat (Rp 32 ribu).
ADVERTISEMENT
Berger Rolls sendiri merupakan kudapan yang terdiri dari daging burger cincang yang dibalut dengan kulit lumpia renyah, lalu disajikan bersama cocolan saus keju. Perpaduan dari lembutnya daging dan renyahnya kulit lumpia ternyata menciptakan kombinasi unik dan nikmat. Saus kejunya sendiri bercita rasa agak manis, namun mampu melengkapi cita rasa gurih dari lumpia.
Sedangkan, menu Dory Mentai Rice terdiri dari semangkuk nasi, dengan fillet ikan goreng yang dibalut tepung dan telur mata sapi yang ditumpuk di atasnya, lalu disiram dengan saus mentai pedas. Sebagai pelengkap, Dory Mentai Rice ini dihidangkan bersama lembaran nori Jepang dan taburan edamame.
Tekstur ikan dorynya sangat lembut, dengan cita rasa gurih yang pas. Telurnya sendiri dimasak setengah matang, sehingga saat disantap, kuning telur akan langsung meleleh dan lumer dalam mulut. Saus mentainya pun terasa segar, memberikan perpaduan rasa pedas, asam, dan sedikit manis. Hmm, nikmat!
Racikan picollo dari para barista di SMITH 2.0 pun tak boleh terlewatkan. Disajikan dalam cangkir mungil dengan ornamen tengkorak yang edgy namun tetap 'nyeni', rasa asam yang khas dari biji kopi yang dipetik langsung dari kebun kopi Isabella, Sumatera langsung tercecap begitu cangkir disesap.
ADVERTISEMENT
Sekadar informasi, biji kopi dari perkebunan Isabella di Simalungun inilah yang menemani perjalanan salah satu pemilk SMITH 2.0, Muhammad Aga, berlaga di ajang Indonesia Barista Championship 2018. Biji kopi juara tersebut bisa dinikmati, bahkan diracik langsung oleh sang barista andalan.
Bila kebetulan tengah berada di tengah hiruk pikuk jalanan Gandaria dan ingin merasakan kenikmatan kopi, mungkin SMITH 2.0 bisa jadi tempat pilihan. Disini, kamu tak harus membekali diri dengan seabrek ilmu perkopian karena takut akan gelagapan saat hendak memesannya, karena SMITH 2.0 ingin memperkenalkan gaya baru mereka dalam minum kopi dengan suasana lebih santai.
SMITH Coffee Bar 2.0.
Alamat: Jl. Gandaria I No.92A
Jam buka: 07.00 - 22.00