Menyeruput Kentalnya Kopi Hitam di Kopi Laris

10 Juli 2018 0:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi hitam. (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi hitam. (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi kamu si pecinta kopi, menikmati secangkir latte di gerai kopi kekinian mungkin telah menjadi salah satu rutinitas yang biasa. Ya, dengan menjamurnya tren minum kopi, meminum minuman beraroma khas tersebut dianggap sebagai salah satu kebutuhan yang tak ubahnya seperti meminum air putih.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, keberadaan gerai kopi modern yang kian marak rupanya tak berpengaruh pada kedai kopi tradisional. Hal tersebut terlihat dari bertahannya beberapa kedai kopi jadul yang masih berdiri hingga kini.
Salah satunya adalah Kopi Laris. Berlokasi di Jalan Dr. Leimena No.26, Pekanbaru, Kopi Laris masih terus digandrungi oleh penduduk dan wisatawan.
Roti mentega bertabur gula. (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roti mentega bertabur gula. (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
Selain menawarkan menu kopi, kedai kopi tersebut juga menyajikan roti mentega gula yang populer. Bukan sekedar sajian roti mentega biasa, Kopi Laris menggunakan roti tawar tebal dengan tekstur yang lembut saat digigit.
Dengan sajian menu yang ada, tak heran banyak pecinta kopi yang sengaja datang untuk menghabiskan waktu sambil menyeruput kopi hitam yang kental didampingi dengan setangkup roti mentega gurih.
ADVERTISEMENT
Bahkan tak jarang, sebagian pelanggan rela mengantre untuk mencicipi sajian resep turun-temurun bisnis marga Tan tersebut.
Suasana Kopi Laris. (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kopi Laris. (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
"Kedai kopi ini sudah ada sejak tahun 1952, sekarang sudah generasi ketiga. Generasi bapak saya itu kedua, nah saya dan abang saya ketiga," ungkap Atong, pengurus, sekaligus generasi ketiga Kopi Laris saat ditemui di sela-sela acara Menjelajah Warisan Budaya Melayu Riau bersama Fox Harris Hotel, Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Bertahannya Kopi Laris adalah hal yang wajar, mengingat salah satu prinsip bisnis keluarga Tionghoa adalah selalu menggunakan sistem turun-temurun dari generasi ke generasi. Sedari kecil, calon generasi penerus akan diajarkan cara berbisnis, mulai dari mengatur toko, memasak hidangan, hingga tata cara melayani pelanggan.
ADVERTISEMENT
Atong juga mengakui, keahliannya meracik kopi berasal dari kebiasaannya membantu orang tua pada proses berjualan pada masa lampau.
Proses pembuatan kopi. (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembuatan kopi. (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
Tak sembarang membuat kopi, kedai kopi tersebut rupanya juga menggunakan kopi berkualitas unggul yang diproses secara mandiri.
Ya, menurut Atong, cita rasa kopi yang disajikan akan semakin nikmat bila dibuat dari bubuk kopi terbaik. Karenanya, alih-alih mengimpor bubuk kopi dari luar wilayah, ia lebih memilih memproduksinya sejak masih berbentuk biji.
"Dari yang masih berbentuk biji kami proses sendiri. Dimasak sendiri, digiling sendiri. Kalau disini nggak äda proses jemur karena waktu produksinya mepet. Kalau biji kopi, kami ngambil dari wilayah Sungai Penuh," lanjut Atong.
Selain menu kopi dan roti, Kopi Laris juga menyediakan menu lontong sayur yang nikmat, sehingga sangat cocok dijadikan sebagai pilihan sarapan alternatif bagi kamu yang bosan dengan menu sarapan yang itu-itu saja.
ADVERTISEMENT
Soal harga, Kopi Laris mematok hidangannya dengan harga yang cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp 6 ribu sampai Rp 15 ribu.
Tertarik mengunjunginya?