Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Fakta Tentang Venom yang Wajib Kamu Ketahui
4 Oktober 2018 15:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Film 'Venom ' telah tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Rabu (3/10) lalu. Film tersebut diperankan oleh Tom Hardy sebagai Eddie Brock atau Venom dan merupakan spin off dari film 'Spider-Man'.
ADVERTISEMENT
Venom adalah salah satu karakter anti-hero yang lahir dari dunia Marvel. Awalnya, Venom merupakan simbiot atau sebuah sampel kehidupan yang dibawa Life Foundation dari luar angkasa. Simbiot ini sempat dicoba ke beberapa orang, tapi tidak ada tubuh yang cocok.
Tak disangka, tubuh wartawan bernama Eddie Brock cocok dengan simbiot. Keduanya pun bersatu hingga lahirlah Venom, monster bertubuh hitam dan besar, bermata putih besar, bergigi tajam, dengan suara mencekam.
Ada beberapa fakta soal Venom yang perlu kamu ketahui. kumparan telah merangkumnya. Mari disimak.
1. Simbiot sempat bersatu dengan Spider-Man
Menurut versi orisinal komiknya, Eddie Brock sempat mengekspos identitas pembunuh berantai untuk ditangkap oleh Spider-Man. Namun, Eddie menuduh orang yang salah, membuatnya dipermalukan hingga ingin bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Suatu malam, dia bersentuhan dengan simbiot yang sempat merasuki Peter Parker atau Spider-Man (ingat kostum Spider-Man yang berwarna hitam? Kostum tersebut diceritakan hasil bersatunya Spider-Man dengan simbiot). Eddie pun berubah menjadi Venom setelah bersatu dengan simbiot tersebut.
2. 'Spidey Sense' tidak berlaku pada Venom
Spider-Man memiliki kelebihan berupa 'Spidey Sense' atau 'Spider Sense'. Layakya laba-laba, Spider-Man bisa merasakan ada sesuatu yang mendekatinya, entah itu musuh, atau barang.
Selain itu, lewat 'Spidey Sense', Spider-Man juga bisa merasakan getaran kecil di dekatnya. Ini alasan kenapa reflek Spider-Man sangat cepat sehingga dia bisa fokus dalam bertarung.
Namun, 'Spidey Sense' tidak berlaku pada Venom . Simbiot memiliki kekuatan telepati dan mampu berkomunikasi melalui panjangnya sebuah gelombang. Setelah simbiot melekat pada Spider-Man, simbiot mampu membatalkan atau menolak 'Spidey Sense', membuat Venom menjadi salah satu sosok yang dapat menyerang Spider-Man secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
3. Venom lemah takut api dan suara bising
Simbiot memang menawarkan Eddie Brock kekuatan yang luar biasa, termasuk kamuflase dalam berubah bentuk, kekuatan untuk mengangkat beban seberat 70 ton, dan anyaman jaring laba-laba yang lebih kuat dari Spider-Man.
Tapi, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kekuatan Venom dapat menurun secara drastis ketika dia mendengar suara keras dan bising. Sebagai contoh, ingat saat Spider-Man melumpuhkan Venom di film 'Spider-Man 3' dengan memukul pipa-pipa?
Selain itu, Venom juga lemah terhadap api. Hal ini diketahui saat salah satu anggota Fantastic Four, Human Torch, dijadikan sebagai penghambat saat berhadapan dengan Venom.
4. Venom adalah anti-hero
Meski Venom sekilas terlihat seperti antagonis yang kerap berkonflik dengan Spider-Man, sebenarnya dia adalah anti-hero. Anti-hero sendiri adalah karakter yang berada di zona abu-abu. Dia bisa menjadi karakter yang jahat dan baik di saat yang sama, untuk tujuan tertentu.
ADVERTISEMENT
Jika kamu membaca komik-komik Venom, dia bisa disebut sebagai pahlawan. Meski kejam, Venom berusaha menyelamatkan orang-orang yang dia anggap tidak bersalah.
5. Venom berubah menjadi Anti-Venom
Di tahun 2008, Eddie Brock diceritakan berpisah dengan simbiot Venom . Tapi, dia bersatu dengan simbiot lain hingga lahirlah Anti-Venom. Anti-Venom diceritakan muncul untuk dikorbankan demi membantu menyembuhkan epidemi Spider Island menurut jalan cerita komiknya di tahun 2011.
Anti-Venom hadir dengan tubuh berwarna putih dan wajah berwarna hitam. Anti-Venom juga digambarkan bermata dan bermulut merah.