7 Momen Paling Berkesan di Serial 'Game of Thrones'

20 Mei 2019 15:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain 'Game of Thrones'. Foto: Graphic: Putri Sarah Arifira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain 'Game of Thrones'. Foto: Graphic: Putri Sarah Arifira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Episode akhir dari serial 'Game of Thrones' telah tayang pada Senin (20/5). Beragam reaksi datang dari para penggemar setia mereka.
ADVERTISEMENT
Sebagian dari mereka menganggap ini sebagai akhir cerita yang adil. Namun, sebagian lainnya merasa kecewa karena ekspektasinya tak terpenuhi.
Meskipun begitu, 'Game of Thrones' tetap saja menjadi salah satu serial televisi terbaik di masa kini. Serial ini berada di kelas yang berbeda dengan tayangan televisi lainnya.
Dalam perjalanannya selama 8 musim, 'Game of Thrones' memiliki sejumlah momen-momen berkesan yang mampu menaik-turunkan emosi para penggemar yang menyaksikannya.
Mari kita simak adegan berkesan 'Game of Thrones' sejak musim awal hingga finale.
Adegan Ned Stark dieksekusi di 'Game of Thrones' Foto: YouTube/OwlWhite87
'Game of Thrones' telah memberikan kejutan sejak musim pertama penayangannya. Di episode sembilan serial ini, salah satu tokoh sentral, Ned Stark (Sean Bean), dihukum mati.
Ned Stark, sang penguasa Winterfell tewas dieksekusi di hadapan banyak orang karena dituduh berkhianat. Sansa Stark, puteri sulungnya, menyaksikan langsung proses eksekusi tersebut.
ADVERTISEMENT
Lewat kejadian ini, 'Game of Thrones' seakan menunjukkan bahwa tidak akan ada posisi 'aman' di sepanjang serial ini, sekalipun dia adalah tokoh utama.
Adegan Red Wedding di 'Game of Thrones' Foto: YouTube/randeDANDE
Episode The Rains of Castamere alias The Red Wedding yang disajikan dalam musim ke-3 episode 9 ini menjadi salah satu momen yang membuat penonton geram. Acara pernikahan yang mulainya berjalan lancar tiba-tiba berubah menjadi kelam.
Robb Stark, bersama istrinya yang tengah mengandung, Talisa Stark, dan ibunya, Catelyn Stark, dibantai saat menjadi tamu Lord Walder Frey. Peristiwa tersebut didalangi oleh Tywin Lannister.
Lady Catelyn sempat memohon agar Walder Frey melepaskan dirinya dan Robb yang sekarat setelah ditembaki dengan crossbow. Hanya saja, Roose Bolton menjawab permintaan itu dengan menikam jantung Robb.
ADVERTISEMENT
Setelah melihat puteranya dibunuh di depan matanya, Lady Catelyn pun histeris dan langsung menggorok leher istri muda Walder Frey, Joyeuse Frey. Tak lama kemudian, Lady Catelyn juga dibunuh dengan cara yang sama.
Adegan Hodor 'hold the door' di 'Game of Thrones' Foto: YouTube/WillyMac 7oh3
Sejak awal kemunculannya di 'Game of Thrones', Hodor mungkin hanya dianggap 'sebelah mata' karena perannya yang minor. Di serial ini, Hodor memiliki peran untuk mengangkat Bran, dan dia hanya bisa mengatakan 'Hodor' saja.
Sebenarnya, Hodor awalnya bisa bicara. Tapi karena Bran terlalu ceroboh saat warging, maka para white walkers dan wights bisa menerobos ke masa kini.
Bran dan Meera harus menyelamatkan diri mereka dari serangan wights, dengan dibantu oleh Hodor. Hodor masa kini menahan pintu gua tempat mereka berlindung. Saat itu, Meera selalu berteriak 'Hold the door!'.
ADVERTISEMENT
Hodor akhirnya hanya bisa mengucapkan kata 'Hodor', karena dia terngiang ucapan Meera. Hodor pun mengorbankan dirinya demi Bran.
Akibatnya, Children of the Forest, Hodor, dan Three-Eyed Raven jadi korban.
Adegan Cersei Lannister meledakkan High Sparrow di 'Game of Thrones' Foto: YouTube/Doran Martell
Cersei Lannister menjalin hubungan dengan saudara kembarnya sendiri, Jaime Lannister. Mereka berhubungan hingga memiliki tiga orang anak, Joffrey, Mrycella, dan Tommen. Aib mereka hanya diketahui oleh beberapa pihak saja.
Suatu ketika, aib Cersei dan Jaime terkuak oleh sekelompok religius bernama High Sparrow. Hal tersebut membuat Cersei harus menjalani Walk of Shame (berjalan di tengah kota dengan kondisi telanjang bulat).
Beruntungnya, Cersei masih memiliki beberapa pendukung setia. Salah satunya adalah Master Qyburn yang memberinya sosok pelindung, yang dibuat dari mayat. Ia adalah Ser Gregor Cleagene, alias The Mountain.
ADVERTISEMENT
The Mountain adalah petarung terkuat di Westeros. Cerseri awalnya berharap bisa menggunakan The Mountain dalam ajang Trial by Combat. Hanya saja, sistem tersebut dihapus oleh Tommen, yang juga mendapat dukungan dari House Tyrell.
Oleh karena itu, Cersei mencari cara lain untuk mengalahkan High Sparrow, yaitu dengan meledakkan lokasi High Sparrow.
Aksi tersebut tidak hanya menghancurkan High Sparrow saja, tapi juga beberapa petinggi House Tyrell, dan juga istri Tommen, Margaery Tyrell.
Setelah mendengar kabar tersebut, Tommen akhirnya memilih untuk bunuh diri, dan Cersei diangkat menjadi ratu.
Adegan Battle of Bastard di 'Game of Thrones' Foto: YouTube/Nerd Clips HD
Sesuai dengan judulnya, 'Battle of the Bastard' yang terdapat dalah season 6 episode 9 ini bercerita tentang pertempuran antara dua bastard (anak haram), yakni Jon Snow dan Ramsay Snow.
ADVERTISEMENT
Situasi dalam pertempuran ini sangat genting, mengingat jumlah pasukan Jon Snow yang jauh lebih sedikit dibandingkan Ramsay.
Dalam pertempuran ini, adik bungsu Jon Snow, Rickon Stark, tewas di depan matanya. Ia dibebaskan oleh Ramsay dan diminta untuk berlari ke arah Jon Snow.
Namun ternyata, itu hanyalah jebakan. Rickon Stark tewas menjadi sasaran panahnya saat tengah berlari ke arah sang kakak.
Melihat peristiwa memilukan tersebut, Jon Snow langsung naik pitam. Ia menyerang pasukan Ramsay, padahal malam sebelumnya, Ser Davos telah mengingatkan Snow untuk tetap bersabar dan tidak terpancing oleh provokasi Ramsay.
Pasukan Jon Snow sempat menjadi target empuk pasukan Ramsay yang sudah terlatih secara taktis. Meskipun pasukan Jon Snow sudah berdarah-darah dalam perang itu, namun di momen-momen terakhir, Sansa Stark datang bersama Petyr Baelish yang membawa sejumlah pasukan kavaleri Vale untuk menjatuhkan pasukan Ramsay.
ADVERTISEMENT
Ramsay sempat kabur ke kastil Winterfell, namun berhasil dikejar oleh Jon Snow dan dihajar habis-habisan. Akan tetapi, yang menjadi penyebab kematian Ramsay adalah ia dimakan hidup-hidup oleh beberapa anjingnya yang sudah tidak makan selama seminggu.
Adegan Battle of Winterfell di 'Game of Thrones' Foto: YouTube/Nerd Clips HD
Salah satu momen yang paling dinantikan oleh penonton setia 'Game of Thrones' di musim ke-8 ini adalah 'Battle of Winterfell'. Pertempuran ini akan menjadi penentu nasib, apakah manusia yang akan tetap berkuasa, atau Whitewalkers yang dipimpin oleh Night King.
Banyak yang berharap banyak oleh akhir dari pertempuran panjang ini. Sebagian besar penonton mengira jika Jon Snow yang akan menghabisi Night King.
Tapi, semuanya salah besar. Arya Stark adalah sosok dibalik tumbangnya Night King dan pasukannya.
ADVERTISEMENT
Jon Snow dan Daenerys Targaryen di 'Game of Thrones'. Foto: HBO
Episode akhir dari 'Game of Thrones' ini bisa dibilang cukup mengenaskan, tapi juga melegakan di sisi lain.
Kami belum bisa menjelaskan adegan puncak ini secara rinci. Namun yang jelas, adegan ending dalam serial ini cukup mengesankan, dan sepertinya tak banyak penggemar yang menduga ini akan jadi akhir dari perjalanan 8 tahun 'Game of Thrones'.
Siapa yang akhirnya menguasai Westeros? Kamu bisa menyaksikannya secara langsung di HBO.