Ali Zainal Turut Antarkan Sutradara Ali Shahab ke Liang Lahat

26 Desember 2018 14:29 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jenazah Ali Shahab tiba di TPU Kemuning Kalibata, Jakarta Selatan, pukul 12.58 WIB. Kerabat serta sanak saudara nampak sudah berkumpul sebelum jenazah tiba.
ADVERTISEMENT
Terlihat pula sosok aktor Ali Zainal di antara rombongan pengantar jenazah. Ketika ambulans tiba, Ali Zainal terihat langsung berinisiatif ikut mengangkat jenazah sutradara film 'Rumah Masa Depan' itu.
Saat jenazah hendak dimasukkan ke liang kubur, Ali juga turun dan mengantarkan langsung sang sutradara ke peristirahatan terakhirnya.
Suasana pemakaman sutradara Ali Shahab (Foto: Giovanni/kumparan)
Ali Zainal nampak tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia tak bisa menahan air matanya ketika itu. Kala tanah mulai menimbun jenazah sang sutradara, tangis Ali Zainal pun pecah. Pemakaman Ali Shahab pun selesai pukul 13.24 WIB.
Suasana pemakaman sutradara Ali Shahab (Foto: Giovanni/kumparan)
Ali Zainal mengatakan, dia memang ingin terlibat dalam penguburan Ali Shahab. Dia mengaku sudah berharap dari rumah untuk bisa menguburkan sang sutradara. Bersama Reza Joeffry, keponakan Ali Shahab, dan seorang kerabat, Ali Zainal ikut turun ke dalam liang lahat.
Aktor Ali Zainal turun ke liang lahat (Foto: Giovanni/kumparan)
"Reza (memegang jenazah Ali Shahab) di depan, di bagian kepala, aku di kaki, biar dapet berkahnya. Alhamdulillah ya Allah, diijabah (doaku). Aku (agak) ngeyel, ada orang di situ (dalam liang lahat), ane masuk saja, bodoh amat. Eh, Alhamdulillah, seperti yang Ali bayangin, Reza di depan, Ali di kaki," ucap Ali Zainal usai pemakaman.
Aktor Ali Zainal (kiri) dan Rezza Joeffry (kanan), keponakan Ali Shahab (Foto: Giovanni/kumparan)
Ali Zainal melakukan itu bukannya tanpa sebab. Ia sudah menganggap Ali Shahab sebagai ayahnya sendiri. Ali Shahab juga menganggap Ali Zainal bagai anaknya sendiri. Tak hanya itu, Ali Zainal juga bermain dalam sinetron 'Prahara Batavia' yang dibesut Ali Shahab.
ADVERTISEMENT
Di mata Ali Zainal, Ali Shahab adalah seorang guru di dunia hiburan. Dia mengutarakannya melalui sebuah postingan yang dia unggah ke Instagram-nya pada Selasa (25/12).
Ali Shahab meninggal dunia pada Selasa (25/12) sore di usia 77 tahun. Kepergian sutradara sinetron 'Rumah Masa Depan' ini disebut cukup mendadak karena Ali tak mengalami gangguan atau pun keluhan kesehatan sebelum meninggal dunia.
“Iya, kemarin itu meninggalnya pukul 15.00 WIB. Enggak ada masalah apa-apa, sehat-sehat saja, kok. Habis mandi mau salat biasanya gitu, kan. Mandi habis salat Zuhur mau salat Ashar, bersih-bersih. Biasanya begitu,” kata Yonna Kamarullah, kerabat Ali, ketika dihubungi kumparan pada Rabu (26/12).
Suasana pemakaman sutradara Ali Shahab (Foto: Giovanni/kumparan)
Yonna mengatakan, Ali sempat merasa sesak sebelum mengembuskan napas terakhirnya. Ali pun dibawa ke rumah sakit terdekat oleh istri dan putri semata wayangnya, Sophia Saphira, untuk mendapatkan perawatan.
ADVERTISEMENT
“Sudah dibawa ke rumah sakit, tapi belum sempat masuk, masih di depan rumah sakit itu sudah enggak ada (meninggal). Dokter periksa juga sudah enggak ada,” terang Yonna.
Ali Shahab adalah sutradara film 'Beranak Dalam Kubur' (1971), 'Bumi Makin Panas' (1973), dan 'Nafsu Gila' (1973) yang dibintangi almarhum Suzzanna. Shahab juga pernah menggarap film yang dibintangi oleh grup lawak legendaris Warkop dalam film ‘Manusia Enam Juta Dolar’ (1981).