Anak Titi Qadarsih Ungkap Keinginan Terakhir Sang Ibu

Titi Qadarsih. (Foto: Intan Alfitry/kumparan)

Aktris sekaligus penyanyi senior Titi Qadarsih mengembuskan napas terakhir kalinya pada hari ini, Senin (22/10) di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Setelah menjalani perawatan selama hampir 2 bulan, nyawa pemain film 'Wadjah Seorang Laki-laki' itu pun tak dapat tertolong.

Titi meninggal dunia di usia 73 tahun lantaran penyakit kanker usus yang telah menggerogoti tubuhnya dan baru diketahui pada bulan puasa lalu.

"Mama sakit dari bulan puasa kemarin. Terakhir itu menurut dokter itu kanker usus sudah stadium 4," kata putra sulung Titi, Indra Chandra Setiadi, ditemui di rumah duka di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (22/10).

Indra yang juga memberikan kabar duka itu melalui akun Instagram pribadinya, merupakan salah satu anak yang dekat dengan Titi Qadarsih. Dalam unggahannya, pianis grup band BIP itu pun menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan sang ibu selama hidupnya.

Sebelum meninggal, ada salah satu keinginan perempuan kelahiran Pare, Kediri, Jawa Timur itu yang belum tercapai. Menurut anak pertamanya itu, Titi menginginkan rumahnya dirawat. Apalagi, di sana terdapat banyak sejarah, karya-karya Titi selama berkarier di industri hiburan Tanah Air.

"Mama kepenginnya rumah ini jadi semacam ya dirawatlah untuk mama. Semua artefak seninya mama ada di sini. Lukisan atau apa. Kaset-kaset mama. Ternyata, mama juga ngumpulin kaset yang sama arransemen. Saya bikin musiknya. Pas saya bongkar lemari, semuanya ada," ucap Indra.

Jenazah Titi Qadarsih di rumah duka, Cinangka, Sawangan (Foto: Alexander Vito/kumparan)

Rencananya, jenazah Titi akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir esok hari, Selasa (23/10) sebelum zuhur.

Sebelumnya, Titi Qadarsih mengawali kariernya sebagai anggota grup penyanyi Salanti Bersaudara, 1964. Tak hanya memiliki kemampuan dalam bernyanyi, di dunia seni peran, akting Titi juga cukup mumpuni.

Hal itu terbukti dengan lebih dari 20 judul film yang pernah diperankannya. Mulai dari 'Hantjurnya Petualang (1966)', 'Dibalik Tjahaja Gemerlapan (1966)', 'Buah Terlarang (1979)', 'Mupeng (Muka Pengen) (2008)', 'Main Dukun (2014)', dan sejumlah film lainnya.

Titi Qadarsih. (Foto: Intan Alfitry/kumparan , Facebook/@titi.qadarsih)