Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hari ini, Jumat (5/7), gelaran Prambanan Jazz 2019 akan dimulai. Seperti yang diutarakan Anas Syahrul Alimi, CEO promotor Rajawali Indonesia, Prambanan Jazz 2019 sebagai upaya mendekatkan generasi milenial dengan warisan budaya dunia di Tanah Air, akan terlihat dari deretan musisi yang akan tampil.
Dimulai dari PJF Project sebagai sajian pembuka pada pukul 15.15 WIB. PJF Project adalah kolaborasi dari tiga penyanyi bergenre jazz, seriosa dan sinden Jawa.
Selanjutnya ada Sisitipsi , band asal Jakarta yang terbentuk tahun 2014. Gaya musik band beranggotakan enam personel ini terinspirasi dari sound tahun ‘80-an hingga ‘90-an yang dipadukan dengan bossanova, samba, swing, bluegrass, country, dan jazz.
Lirik musiknya juga khas anak muda meski terkesan sedikit nakal. Seperti, 'Alkohol' yang mereka sebut sebagai minuman nikmat tapi jahat, atau soal mahasiswa yang tak kunjung lulus di lagu ‘Joni Santai’.
ADVERTISEMENT
Pukul 16.55 WIB, ada “tuan rumah” Jogja Hip Hop Foundation. Penampilan kelompok yang diinisiasi Marzuki Mohamad alias Kill the DJ ini dipastikan bakal menarik konsentrasi pengunjung yang hadir. Jogja Hip Hop Foundation menyatakan telah menyiapkan satu penampilan spesial. Mereka tak akan sekadar meracik lirik yang dinarasikan dalam bahasa Jawa ke dalam musik hip hop saja, namun juga dibungkus dalam balutan jazz.
Gelaran hari pertama Prambanan Jazz 2019 juga bakal semakin semarak dengan penampilan musisi lainnya. Seperti Alex Mercado, Galabby , Ardhito Pramono , Tashoora , Calvin Jeremy , Danilla dan GAC .
Serta yang tidak ketinggalan, penyanyi asal Inggris, Calum Scott , yang dijadwalkan tampil di jam terakhir atau pukul 23.00 WIB. Dia dikenal lewat lagu-lagu galaunya, seperti 'No Matter What' dan 'Dancing On My Own'.
ADVERTISEMENT
Meski banyak yang tampil, Anas Syahrul Alimi mengatakan para penikmat musik tidak perlu khawatir akan ketinggalan penampilan setiap musisi. Sebab, meski terbagi ke dua panggung, pihaknya telah menyesuaikan waktu pertunjukkan sedemikian rupa.
“Ini merupakan hasil dari evaluasi kita tahun lalu, kendala penonton musiknya main bersamaan, jadi penonton bingung mau nonton yang mana,” kata Anas.
“Kalau sekarang, kita tetap menyediakan dua panggung tapi mainnya runut, jadi kalau satu selesai, langsung disambut oleh penyanyi di panggung lain,” kata Anas lagi.
Tahun ini, Anas menyediakan total tiket hingga 50 ribu buah untuk tiga hari penyelenggaraan. Jumlah itu meningkat dari tahun lalu yang hanya 45 ribu tiket.
“Menariknya, 60 persen yang datang ke Prambanan Jazz itu dari luar Yogya. Bahkan, beberapa di antaranya adalah wisatawan mancanegara seperti dari Singapura, Hong Kong, Malaysia, India, juga Arab Saudi,” tutup Anas.
ADVERTISEMENT