Dewi Lestari Ungkap Cara Dia Menciptakan Lagu

8 Januari 2019 20:05 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewi 'Dee' Lestari (Foto: Instagram/ @deelestari)
zoom-in-whitePerbesar
Dewi 'Dee' Lestari (Foto: Instagram/ @deelestari)
ADVERTISEMENT
Selain sebagai penulis novel, Dewi 'Dee' Lestari juga dikenal sebagai pencipta lagu. Sama seperti novel karangannya, lagu-lagu ciptaan mantan personel 'Rida Sita Dewi' ini banyak yang menjadi hits.
ADVERTISEMENT
Seperti 'Kali Kedua' yang dinyanyikan Raisa, atau 'Malaikat Juga Tahu', serta 'Firasat' yang dibawakan sendiri oleh Dewi Lestari.
Ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (8/1), Dewi bercerita tentang proses kreatif di balik lagu-lagu ciptaanya. Sedikitnya membutuhkan waktu satu minggu untuk menciptakan lirik, dan komposisi musik di lagu ciptaanya.
"Itu (lama penciptaan lagu) tergantung banget. Kalau lagu paling satu minggu," ujar Dewi Lestari.
Dewi Dee Lestari (Foto: Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Dee Lestari (Foto: Vito/kumparan)
Dee menjelaskan, tidak setiap lagu ciptaanya selesai dalam satu pekan. Ada kalanya Dewi selesai menciptakan lagu dalam waktu tiga hari.
"Kalau serius banget tiga hari paling, tapi itu pun benar-benar fokus ke lagu itu. Ada juga lagu yang bisa saya buat lebih lama, tapi biasanya karena banyak terselingi aktivitas lain, gitu," kata wanita 42 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Meski punya waktu yang berbeda-beda, Dewi menjelaskan ia punya ciri khas di lagu-lagu ciptaanya. Yakni memperhatikan kata-kata dalam barisan lirik.
Ia juga memasukkan cerita dalam lagu dengan setting, karakter, dan konflik di dalamnya. Juga ada resolusi.
"Mungkin pengaruh saya sebagai pengarang. Jadi ada unsur-unsur novel. Itu yang saya coba tampilkan semaksimal mungkin dalam sebuah lagu," ujar Dewi.
Selain itu, masalah durasi lagu juga jadi tantangannya. Sehingga ia harus tepat dalam memasukkan deretan unsur tadi di atas.
"(Waktu) sangat terbatas, hanya 5 menit terdiri dari dua sampai tiga bait dan satu reff. Sementara kalau novel, saya bisa buat puluhan ribu kata. Tapi bagaimana caranya, dalam waktu yang terbatas itu saya bisa menampilkan unsur-unsur cerita fiksi, itu tantangannya," kata Dewi Lestari.
ADVERTISEMENT