Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Ernest Prakasa Akan Buat Film soal Body Shaming
8 November 2018 19:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski film 'Milly & Mamet' belum tayang, Ernest telah menyiapkan film baru yang akan dirilis tahun depan. Cerita dalam film tersebut diadaptasi dari sebuah buku.
Pria berusia 36 tahun itu juga sudah menentukan tema untuk film terbarunya kelak. Ia akan membicarakan mengenai body shaming. Body shaming adalah mencela atau berkomentar mengenai bentuk tubuh seseorang.
“Topiknya menurut gue sangat relevan saat ini, yaitu body shaming di media sosial,” kata Ernest Prakasa saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/11).

Ernest menyebut bukanlah hal yang mudah untuk menjadi seorang perempuan. Sebab, mereka dituntut untuk terlihat sempurna, termasuk dalam hal penampilan.
“Cerita tentang betapa beratnya jadi perempuan, tuntutan untuk menjadi sempurna. Kulitnya putih, rambutnya panjang, body-nya kayak Kim Kardashian. Berat banget jadi cewek,” tuturnya.

Niatan Ernest untuk mengangkat tema tentang body shaming dalam film terbarunya juga didasarkan pada pemikiran anak perempuannya.
ADVERTISEMENT
“Gue punya anak perempuan, punya konsepsi yang salah tentang fisiknya sendiri. Itu yang akan gue jadikan film,” tutup Ernest Prakasa .
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.