Hobi Maraton, Ibnu Jamil Tak Ingin Habiskan Masa Tua di Kursi Roda

3 Agustus 2018 7:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibnu Jamil  (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ibnu Jamil (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktor Ibnu Jamil memiliki hobi mengikuti maraton. Selama ini, ia sudah mengikuti tujuh kali ajang maraton, baik di Indonesia maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
Pada 10-12 Agustus mendatang, Ibnu akan mengikuti ultra-maraton 'Run to Care 2018' dengan jarak 150 km dari Yogyakarta hingga Semarang. Pria berusia 36 tahun itu mengatakan, hobi maraton berdampak positif untuk dirinya tua nanti, terutama terkait kesehatannya.
Dengan kondisi badan yang sehat, Ibnu punya keinginan di hari tuanya kelak, yakni menggendong cucunya dan menjalani kegiatan lainnya di luar rumah.
“Amit-amit, enggak mau cuma bisa duduk di kursi roda dan (pakai) tongkat. Maunya masih bisa naik gunung, jalan, renang, dan bisa sehat. Investasi kesehatan paling berharga,” kata Ibnu saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Pemain film ‘Kulari ke Pantai’ itu juga berupaya menularkan kecintaannya terhadap olahraga kepada buah hatinya, Dhofin Maula Jamil. Ibnu merasa tenang lantaran anaknya suka berolahraga. Dhofin, lanjut dia, begitu menyenangi sepak bola dan taekwondo.
ADVERTISEMENT
“Buat gue, olahraga bisa membentuk karakter anak. Bisa sportif dan menerima kekalahan,” ucap Ibnu Jamil.
Terkait 'Run to Care 2018', Ibnu mengatakan ajang tersebut bisa memberi motivasi pada banyak anak muda untuk ambil bagian dalam ajang serupa. “Akhirnya bisa menyebarkan virus lari juga. Sehatnya dapat, kemanusiaan dapat, fun dapat," katanya.
Ibnu Jamil  (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ibnu Jamil (Foto: Munady)
Menurut Ibnu, mengikuti maraton bukan soal seberapa kuat seseorang bisa berlari sampai garis finish. Tapi, maraton merupakan ajang yang baik untuk menantang diri sendiri untuk mengalahkan berbagai batasan yang ada.
Karena itu, meski marathon charity seperti 'Run to Care 2018' terkesan sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja, ada nilai tersendiri yang baik untuk pengembangan diri.
"Maraton ini bukan berarti kita lari terus, tapi bagaimana caranya kita bisa mengalahkan sendiri. Di hati kecil mau menyerah, tapi ada suntikan motivasi, gue pasti bisa selesai. Kalau bisa sampai finish, kita artinya berhasil mengalahkan diri sendiri. Enggak usah lihat lawan," ujar Ibnu Jamil.
ADVERTISEMENT