Ifan 'Seventeen' Cerita soal Tiga Penyelamatnya Saat Tsunami

28 Desember 2018 13:06 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ifan Seventeen bersama dua penyelamat saat tsunami Selat Sunda (Foto: Instagram @ifanseventeen)
zoom-in-whitePerbesar
Ifan Seventeen bersama dua penyelamat saat tsunami Selat Sunda (Foto: Instagram @ifanseventeen)
ADVERTISEMENT
Riefian Fajarsyah alias Ifan 'Seventeen' menjadi salah satu korban selamat dalam bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember lalu. Ketika itu, ia bersama grup musiknya, Seventeen, menjadi salah satu pengisi acara gathering salah satu perusahaan BUMN.
ADVERTISEMENT
Saat sedang menyanyikan lagu kedua dan menghibur masyarakat sekitar, secara tiba-tiba gelombang tsunami menerjang pesisir pantai Tanjung Lesung, Banten.
Ifan 'Seventeen' pun dilanda duka yang amat dalam. Ia ditinggalkan tiga rekannya, Bani (bassist), Herman (gitaris), dan Andi (drummer), untuk selamanya. Sang istri, Dylan Sahara, juga meninggal dunia dalam peristiwa nahas itu. Kendati demikian, pria berusia 35 tahun itu bersikap untuk tetap tegar menghadapi cobaan tersebut.
Ifan 'Seventeen' dan istri (Foto: Instagram/@seventeenbandid)
zoom-in-whitePerbesar
Ifan 'Seventeen' dan istri (Foto: Instagram/@seventeenbandid)
Di hari keenam pasca tsunami, Ifan sedikit bercerita tentang kejadian yang menimpanya itu. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Ifan mengatakan, ada tiga penyelamat dirinya ketika tsunami.
"Yang pertama, kotak hitam di tengah yang Allah kirimkan sebagai penyambung nyawaku saat aku terkatung-katung di tengah laut selama 2 jam, dengan jarak hampir 1 km dari bibir pantai bersama 3 orang lainnya," tulis Ifan 'Seventeen', Jumat (28/12).
ADVERTISEMENT
"Yang kedua dan ketiga adalah Mas @episoemarna (kanan) dan bang @yusrankiyut (kiri), pertemuan tak sengaja di tengah jalan dan di ruang igd rumah sakit, di tengah kebingunganku, tanpa kendaraan, tanpa arah, tanpa uang sepeser pun yang aku pegang waktu itu," lanjut pemilik akun @ifanseventeen.
Selama berada di sana, kata Ifan, dua orang itu selalu menemani dan membantunya dengan ikhlas. Mulai dari memberikan makanan, meminjamkan pakaian, hingga menyebarkan data kepada relawan tentang ciri-ciri istri dan ketiga rekannya yang hilang.
"Mas Epi, bang Yusron, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan mas Epi dan bang Yusron. Enggak akan cukup aku yang ngebalas," tulisnya lagi.
Pelantun 'Selalu Mengalah' itu mengucap syukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup. Ia juga berdoa untuk para korban selamat dan meninggal dunia dalam bencana tsunami Selat Sunda itu.
ADVERTISEMENT
"Ya Allah ya Tuhanku, terima kasih atas kesempatan yang telah Engkau berikan, semoga semua yang selamat selalu dalam lindungan Allah SWT. Dan semua yang telah wafat diterima disisiMu yang paling mulia ya Allah, Al-fatihah," tutup Ifan 'Seventeen'.
Kondisi porak poranda di Pandeglang, tetapi masih ada bangunan yang berdiri, di antaranya masjid. (Foto: Dok. Pribadi Ahmad Emil Mujamil)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi porak poranda di Pandeglang, tetapi masih ada bangunan yang berdiri, di antaranya masjid. (Foto: Dok. Pribadi Ahmad Emil Mujamil)