Iwan Fals, dari Pengamen Hingga Jadi Raja Balada

14 Maret 2019 13:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iwan Fals dulu dan sekarang Foto: Graphic: Putri Sarah Arifira
zoom-in-whitePerbesar
Iwan Fals dulu dan sekarang Foto: Graphic: Putri Sarah Arifira
ADVERTISEMENT
Iwan Fals, siapa tak kenal nama itu. Lahir dengan nama Virgiawan Listanto, Iwan kini menjelma menjadi satu legenda hidup musik Indonesia yang telah mengudara sejak era '70-an .
ADVERTISEMENT
Setelah tiga tahun menunggu, Iwan Fals akhirnya mengumumkan bahwa dia akan merilis album ke-39 pada April mendatang. Album itu akan 100 persen didedikasikan untuk istrinya, Rosana, yang akrab disapa Mbak Yos.
Sebelum album itu rilis, mari lakukan kilas balik perjalanan karier Iwan Fals. Mulai sebagai pengamen, Iwan menjelma menjadi idola jutaan orang di Indonesia.
Sejak berusia 13 tahun, Iwan sudah meunjukkan bakat bernyanyi dan bermain gitar yang luar biasa. Semasa masih tinggal di Bandung, Jawa Barat, Iwan aktif mengamen guna mengasah kemampuannya dalam menulis lagu.
Pada pertengahan era '70-an, Iwan pun diajak seorang produser untuk masuk dapur rekaman di Jakarta. Bermodalkan uang hasil jual motor, Iwan merampungkan album 'Amburadul' bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule.
ADVERTISEMENT
Album yang saat ini menjadi sangat langka dan jadi buruan kolektor itu sempat tidak laku di pasaran. Iwan pun sempat kembali turun ke jalan dan mengamen. Sempat menelurkan empat album, Iwan akhirnya dipinang Musica Studios guna menggarap album 'Sarjana Muda' (1980).
Album itu sangat populer di pasaran. Single-single seperti 'Sarjana', 'Oemar Bakri', dan '22 Januari', menjadi hits yang diperdengarkan di berbagai radio. Iwan pun berkesempatan untuk tampil di program televisi pada era '80-an.
2. Kritis di masa Orde Baru
Meski beberapa kali tampil di beberapa program televisi, nyatanya musik Iwan Fals memang penuh sentilan terhadap pemerintahan Orde Baru. Karena itu, Iwan sering kali tidak diizinkan manggung karena dinilai bisa memancing kerusuhan.
ADVERTISEMENT
Jika konser Iwan bisa digelar, tak jarang sabotase terjadi dengan cara mematikan listrik di tempat acara. Beberapa karya Iwan pun pada akhirnya tak bisa direkam karena label yang menaunginya tak berani berurusan dengan aparat hukum kala itu.
Pada 1984, Iwan mendapat banyak teror. Dia juga sempat ditahan aparat selama dua minggu karena menyanyikan lagu 'Demokrasi Nasi', 'Pola Sederhana', dan 'Mbak Tini' yang dinilai menyinggung pemerintahan Presiden Soeharto. Hingga saat ini, banyak sekali lagu-lagu langka Iwan yang rekamannya hanya dimiliki oleh segelintir fans fanatik.
Jelang era '90-an, Iwan belum berhenti melawan. Dua single menyentil pemerintah yang ramai menggerakkan massa kala itu adalah 'Bento' dan 'Bongkar'.
3. Kantata Takwa
Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak saat ia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990. Grup ini digawangi oleh tujuh personel, Iwan Fals, Sawung Jabo, Jockie Suryoprayogo, WS Rendra, Donny Fattah, Innisisri, dan Setiawan Djody.
ADVERTISEMENT
Semua nama itu sangatlah besar di industri hiburan Indonesia era '90-an. Bukan cuma mampu menghasilkan lagu yang apik, Kantata Takwa pada akhirnya menjelma menjadi ruang diskusi yang membicarakan isu-isu kontekstual, serta kreativitas dari sensitivitas sosio-estetik.
Hingga hari ini, konser yang digelar oleh Kantata Takwa masih dianggap sebagai yang paling besar dan fenomenal di Indonesia. Belum ada musisi Indonesia atau luar negeri yang bisa menyamainya.
Menikahi Rosana pada 1980, Iwan dikaruniai anak pertama bernama Galang Rambu Anarki pada Januari 1982. Bermodalkan rasa sayang yang besar, Iwan pun membuatkan satu lagu untuk Galang yang tertuang di album 'Opini' (1982).
Galang pun mengikuti jejak sang ayah dan bergabung sebagai gitaris di grup musik Bunga. Namun, Galang pada akhirnya meninggal dunia pada 1997.
ADVERTISEMENT
Setelah kematian Galang, Iwan langsung mengubah gaya berpenampilannya dengan cara menggunduli kepalanya. Ia pun tak pernah lagi tampil dengan kaus oblong atau bertelanjang dada dan mulai selalu tampil mengenakan kemeja rapi.
Lirik-lirik di lagunya pun tidak segarang dan seliar dahulu. Ia lebih banyak menciptakan lagu bertemakan religi atau pun cinta.
Nyatanya, Galang bukan satu-satunya anak Iwan yang dibuatkan lagu. Annisa Cikal Rambu Basae, anak kedua Iwan, juga pernah dibuatkan lagu berjudul 'Cikal', sedangkan Raya Rambu Rabbani juga pernah dibuatkan lagu pada 2003.
5. Iwan Fals kini
Iwan Fals. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Saat ini, Iwan telah berusia 57 tahun dan masih terus mengudara menjadi penggembala para Orang Indonesia atau OI, sebutan untuk fans dirinya. Sudah 38 album yang tercipta dengan total 380 lagu.
ADVERTISEMENT
Rencananya, Iwan akan menelurkan album ke-39 pada April mendatang. Album bertajuk 'Rosanna' itu didedikasikan khusus untuk sang istri yang telah mau menemaninya sejak masih mengamen di jalanan hingga sekarang.
Iwan Fals pun terus mengasah bakat lainnya, yakni melukis. Selain itu, ia juga giat melakukan kegiatan peduli alam dengan cara menanam pohon.
Iwan Fals. Foto: Munady Widjaja
Menanam pohon juga harus dilakukan oleh promotor konser yang mengajaknya bekerja sama. Untuk konser 'Aku Cinta' pada 30 Maret mendatang, pihak promotor bahkan menanam 100 pohon jati emas di kawasan Jonggol, Jawa Barat.
Anak-anak Iwan telah tumbuh dewasa. Cikal kini mengurusi Tiga Rambu Management, menggantikan bundanya yang bertugas sebagai Ketua OI, sedangkan Raya baru saja lulus kuliah.