Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Koleksi Vintage Ardhito Pramono: Piringan Hitam hingga Tempat Rokok
10 Oktober 2018 18:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Musisi muda Ardhito Pramono selama ini dikenal dengan musik-musiknya yang bernuansa jazz dan klasik. Penyanyi berusia 23 tahun tersebut ternyata memang menyukai hal-hal yang berbau vintage.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya dari selera musik saja, pelantun lagu 'Bitterlove' ini juga mengoleksi beberapa barang yang jadul. Salah satunya adalah koleksi piringan hitam. Ardhito mengaku dirinya begitu terkesima dengan alat untuk mendengar musik yang mulai eksis sejak tahun 1940-an itu.
"Vinyl kan dari pohon, ya. Tapi cuma karena getaran suara doang bisa menimbulkan suara kan kayak keren banget, dan suka saja kalau misalnya ngelihat vinyl diputar, ada bunyi gesekan yang membuat suaranya," ungkap Ardhito Pramono kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Cowok yang pernah bekerja menjadi music director ini bercerita kalau dirinya sudah mengoleksi vinyl sejak usianya baru menginjak 15 tahun. Hingga kini, Ardhito sudah mengoleksi sebanyak 80 piringan hitam.
"Pas gue kuliah di Australia, gue nyari juga sih, kayak ke thrift shop gitu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak koleksi piringan hitam yang dimilikinya, ada satu yang paling disukai oleh Ardhito Pramono, yakni vinyl yang berisi lagu-lagu dari Chet Baker dalam album 'Sings'. Baker sendiri merupakan musisi yang aktif di industri musik sejak akhir tahun 1940-an.
"Gue juga beli di thrift shop, di Sidney waktu itu. Murah banget, cuma 3,5 dollar (setara Rp 37 ribu). Cuma ternyata waktu itu, vinyl itu adalah barang yang dicari-cari orang banget, dan itu one of my favorite, sih. Sama satu lagi ada, musik keroncong, Sam Saimun waktu itu," jelasnya.
Selain mengoleksi piringan hitam, penyanyi yang juga punya hobi memasak ini ternyata juga mengoleksi kamera-kamera antik dan berbagai tempat rokok dengan bentuk dan motif yang unik.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, koleksi-koleksinya itu tak sebanyak piringan hitam yang dimilikinya saat ini. Ardhito mengatakan bahwa dia tak pernah mengeluarkan uang secara berlebihan hanya untuk membeli koleksi pribadinya tersebut.
"So far, barang paling random yang pernah gue beli (tempat rokok). Itu sedikit sih, cuma 10-an mungkin. Itu belinya di sini, kadang kalau lagi main ke Jogja, di Surabaya juga waktu itu main, di Semarang juga dapat. Enggak ada yang mahal-mahal banget, maksimal paling Rp 200 ribu," tutup Ardhito Pramono .
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini