Krisna Mukti Kecewa dengan Sikap Baim Wong

28 Agustus 2019 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Krisna Mukti dan Baim Wong. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan dan Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Krisna Mukti dan Baim Wong. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan dan Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Baim Wong digugat secara perdata oleh QQ Production, manajemen artis yang mengajak Baim Wong untuk menjadi caleg. Sidang perdana gugatan digelar di Pengadilan Negeri Bogor, Rabu (28/8) siang.
ADVERTISEMENT
Baim Wong juga Lucky Perdana yang ikut dilaporkan tidak hadir di persidangan. Baim hanya diwakili oleh pengacaranya.
Krisna Mukti, sebagai orang yang juga terlibat dalam rencana Baim menjadi caleg mengaku kecewa dengan sikap rekan selebritinya itu.
"Baim ini kan harusnya seorang artis yang sudah mempunyai integritas. Minimal artis senior yang bisa menjaga nama baiknya seperti ini, dan tidak menyepelekan jasa seseorang yang sudah mengajak dia ke dalam dunia politik, walaupun pada akhirnya tidak jadi caleg. Tapi Baim meninggalkan jejak di situ," ucap Krisna Mukti di Pengadilan Negeri Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/8).
Suasana sidang perdata yang menyeret Baim Wong dan Lucky Perdana. Foto: Aria Pradana/kumparan
Krisna menjelaskan, perkara tersebut bermula saat Krisna mengajak Baim Wong terjun ke dunia politik melalui manajemen yang dikelola oleh Kiki Astrida alias Astrid, CEO dari QQ Production.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, Krisna berganti seragam ke partai barunya, Nasdem. Ia juga mengajak Baim untuk ke partai tersebut. Ajakan itu diterima oleh Baim Wong.
Namun, setelah sempat beberapa kali terlibat dalam acara partai, Baim Wong mundur dan seolah mengabaikan manajemen Astrid. Upaya komunikasi yang dilakukan oleh Astrid, tidak ditanggapi oleh Baim Wong.
"Kalau dunia entertain, kita mau manggung minimal ada kontrak atau MOU, tapi kalau di dunia politik, hal-hal seperti ini kita memang biasanya gentleman agreement saja. Jadi komitmen dan saling percaya hingga kejujuran yang kita pegang," katanya.
Krisna Mukti di Polda Metro Jaya. Foto: Aria Pradana/kumparan
Krisna Mukti mengatakan saat awal dirinya masuk ke dunia politik, juga ditawari oleh Astrid. Sebagai rasa terima kasih, ia tetap memperlakukan Astrid dengan cara tidak melupakan jasa-jasanya.
ADVERTISEMENT
"Jadi minimal saya juga berbagi, walaupun itu enggak ada dalam kontrak perjanjian. Tapi karena memang saya berkomitmen bahwa Astrid adalah salah satu orang yang berjasa mengajak saya dalam dunia politik, ya saya berbagi sama Astrid, harusnya seperti itu," pungkasnya.
Krisna Mukti sebenarnya menyayangkan permasalahan ini sampai masuk ke ranah hukum. Menurutnya, apabila kedua artis itu berkomitmen, menghargai jasa seseorang dan berdamai, maka hal tersebut tidak akan terjadi.
Baim Wong di Kemendikbud. Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
"Kalau mereka mau membuka diri, terus ya dibicarakan dari awal baik-baik, ya saya rasa tidak ada tuntutan sampai Rp 100 miliar, Rp 2 miliar dan sebagainya," ungkap Krisna Mukti.
"Karena semuanya sudah terlanjur, Astrid juga sudah banyak dirugikan. Dan Astrid ini seorang penderita kanker, jadi penyakitnya juga timbul sampai sekarang, itu semua ada nilainya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, baik Baim Wong atau Lucky Perdana belum memberikan tanggapan soal sidang gugatan yang digelar hari ini.
Namun, Baim sempat memberikan klarifikasi atas tuduhan yang dilayangkan Astrid kepada dirinya. Kala itu, ia membuat konten video khusus menanggapi masalah tersebut, dan mengunggahnya ke kanal YouTube miliknya.
Dalam video itu pria berusia 38 tahun ini menjelaskan bahwa salah satu alasan awalnya mau terjun ke politik karena ayahnya kenal dekat dengan ketua Partai Nasdem, Surya Paloh.
"Papa saya sudah kenal dengan Om Surya Paloh sudah lama. Sudah dekat sekali. Kalaupun saya dikenalkan sama dia ke Nasdem, itu memang karena ada penawaran jadi caleg," ucap Baim, lewat video yang diunggah 23 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Pemain sinetron 'Cinta yang Hilang' ini juga mengutarakan alasan mengapa dirinya memilih untuk mundur menjadi caleg, dan tetap menjadi kader dari Partai Nasdem.
Menurutnya, Astrid lebih sering membahas soal persenan ketika lolos jadi caleg, ketika berkomunikasi dengan Baim.
"Dari awal ditawarin, sudah dibilang persenan-persenan terus. Memang agak terganggu buat saya. Kenapa saya tidak jadi caleg? Salah satunya itu, karena ketidaknyamanan saya. Ketika komunikasi, selalu membicarakan persenan," tutur Baim Wong.