Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mario Lawalata Koleksi Sneakers yang Dijual Terbatas
22 Oktober 2018 11:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Aktor Mario Lawalata memiliki hobi mengoleksi sneakers. Tak jarang sneakers yang dibeli olehnya hanya dijual terbatas. Salah satunya adalah sneakers Nike Jordan.
ADVERTISEMENT
“Saya banyak (beli sneakers) yang keluarnya cuma dikit, lumayan langka. Nike Jordan, ada Jordan yang langka,” ujar Mario saat ditemui kawasan SCBD, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Sampai saat ini, pemeran film ‘Menunggu Pagi’ itu telah memiliki hampir 100 pasang sneakers. Mario juga merupakan seorang pemain basket, sehingga kebanyakan koleksinya itu adalah sneakers basket.
“Kayaknya sekarang mungkin 80-an (sneakers). Tadinya 100 lebih, cuma sudah saya jual-jualin,” tutur pria kelahiran Pekanbaru, Riau, ini.
Pria berumur 38 tahun itu sengaja menjual beberapa sneakers miliknya, karena tidak semuanya terpakai. Dia juga kesulitan untuk merawat semuanya.
“Kalau enggak dipakai, rusak. Malah sayang, sebenarnya enggak mau (jual), daripada rusak, mending saya jual. Orang lain kan dipakai sama mereka, jadi dipelihara,” ucap Mario Lawalata .
ADVERTISEMENT
Ketika akan membeli sneakers, bintang film ‘Bayi Gaib’ ini akan melihat kondisi keuangannya terlebih dulu. Sneakers paling mahal yang pernah dibelinya mencapai puluhan juta, yang berasal dari brand Lanvin.
“Kalau lagi punya budget banyak, beli banyak (sneakers). Kalau lagi enggak punya budget, jangan beli sepatu, gitu saja. (Paling mahal) enggak nyampe Rp 20 juta, mungkin yang paling mahal Rp 15 juta,” beber Mario.
Sneakers yang dibeli oleh adik dari Oscar Lawalata itu berasal dari luar dan dalam negeri. Paling jauh, dia pernah membeli sneakers di Amerika Serikat. Untuk perawatannya, Mario membersihkan sneakers-nya sendiri.
Bagi Mario, fashion item yang paling penting baginya adalah sepatu. “Sepatu tuh ngaruh, percuma kalau atasan bagus, sepatu enggak bagus tuh jelek. Orang agak susah kalau untuk matching-in sepatu,” pungkas Mario Lawalata.
ADVERTISEMENT