Membandingkan Film Kartun dan Live Action Aladdin

22 Mei 2019 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Membandingkan film live action dan film kartun Aladdin Foto: Grafik: Putri Sarah Arifira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Membandingkan film live action dan film kartun Aladdin Foto: Grafik: Putri Sarah Arifira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film live action 'Aladdin' akhirnya resmi dirilis di Indonesia pada Rabu (22/5). Film ini merupakan adaptasi dari film animasi 'Aladdin' yang rilis pada 1992.
ADVERTISEMENT
Mari bandingkan film animasi 'Aladdin' dan versi live action-nya. Ternyata, ada cukup banyak perbedaan di antara keduanya.
Aladdin versi kartun Foto: IMDb/© 1992 - Walt Disney Productions
Di film animasi 'Aladdin', diketahui bahwa ada seorang pedagang yang menarasikan kisah 1001 malam dan lampu ajaib yang berisikan jin. Pedagang tanpa latar belakang yang jelas itu menceritakan kisah tersebut dalam lantunan lagu 'Arabian Nights'.
Selama bernarasi, tokoh antagonis bernama Jafar diperlihatkan tengah mencari lampu ajaib berisikan jin dengan bantuan dua keping emas yang berubah menjadi kumbang penunjuk jalan. Kumbang itu pun mengarahkan Jafar pada Gazeem, gua berbentuk macan yang menjadi tempat persemayaman lampu ajaib tersebut.
Gua Gazeem itu pun bisa berbicara dan mengatakan pada Jafar bahwa hanya orang terpilih saja yang bisa masuk dan mengambil lampu ajaib. Orang itu dikatakan harus memiliki hati yang serupa seperti berlian mentah.
Aladdin versi live action Foto: IMDb/© 2019 Disney Enterprises, Inc. All Rights Reserved.
Di film live action 'Aladdin', Will Smith yang memerankan tokoh Genie justru menjadi narator di awal film. Ia menarasikan kisah '1001 Malam, saat sedang berlayar bersama dua anak kecil di atas perahu sederhana.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyampaikan narasi itu sambil menyanyikan lagu 'Arabian Nights'. Alih-alih menggunakan aransemen yang lama, 'Arabian Nights' versi live action diberi nuansa baru sehingga lebih terdengar kekinian. Ada pula beberapa perubahan lirik yang mengisyaratkan bahwa film live action 'Aladdin' akan sedikit banyak berbeda dari versi animasinya.
Bentuk gua Gazeem di film live action 'Aladdin' juga sedikit berbeda dari versi animasi. Meski sama-sama bisa berbicara, gua Gazeem di film live action terbuat dari batu keras dan hal itu pun membuatnya kian terlihat mengerikan.
Agrabah versi kartun 'Aladdin' Foto: IMDb
Di film animasi 'Aladdin' (1992), Agrabah digambarkan seperti oase di tengah gurun pasir. Posisi istana kerajaan dari negeri ini pun terlihat mencolok karena berada di tengah-tengah pasar dan permukiman rakyat.
ADVERTISEMENT
Negeri Agrabah juga terkenal penuh keajaiban dan banyak pesulap yang kerap mencari uang dengan cara menggelar pentas.
Agrabah versi live action 'Aladdin' Foto: IMDb
Film live action 'Aladdin' banyak mengubah tatanan kota negeri Agrabah. Negeri ini tidak berada di gurun pasir dan justru berada amat dekat dengan laut.
Berbagai kawasan di negeri ini pun terasa lebih sempit dan desain semua bangunan, kecuali istana kerajaan, terlihat kumuh dan juga kotor. Pusat kota negeri Agrabah juga berada jauh dari istana, dan hal itu menunjukkan adanya jarak yang amat besar antara kaum bangsawan dan rakyat jelata.
Aladdin dan Jafar di film kartun Foto: IMDb
Di film animasinya, semua tokoh kecuali Putri Jasmine terlihat memainkan adegan komedi yang konyol. Bahkan, tokoh antagonis Jafar yang bermuka bengis saja sering kali melakukan berbagai tindakan bodoh bersama burung nuri peliharaannya, Iago.
ADVERTISEMENT
Tokoh Sultan Agrabah di film animasi juga digambarkan bertubuh bantet. Sifat konyol, aneh, dan periang membuat tokoh Sultan sama sekali tidak terlihat berwibawa.
Ada pula tokoh Abu, monyet peliharaan Aladdin, yang setia kawan dan jago mencuri. Dalam film animasinya, tokoh Abu selalu terlihat lucu ketika sedang marah-marah sendiri.
Belum lagi kehadiran sosok Genie yang terkesan hiperaktif, aneh, dan berlebihan. Lelucon yang dilontarkannya pun selalu bisa membuat anak-anak tertawa bahagia.
Aladdin dan Genie di film live action Foto: IMDb
Film live action 'Aladdin' nyatanya mengurangi lakon komedi. Sebagai gantinya, terdapat banyak adegan laga yang seru dan menegangkan.
Kekonyolan Iago pun dihilangkan dan hal itu membuat tokoh antagonis Jafar terlihat jauh lebih serakah dan jahat. Bahkan, Iago di film live action 'Aladdin' selalu jadi provokator yang memanaskan suasana hati Jafar.
ADVERTISEMENT
Tokoh Sultan juga terlihat lebih berwibawa dan bijaksana tanpa tubuh gempal dan sifat yang konyol. Jadi, jangan harap ada satu lelucon terlontar dari mulut sang Sultan ya.
Untungnya, kekonyolan tokoh Abu dipertahankan oleh Guy Ritchie sebagai sutradara. Adegan komedi antara Abu dan Aladdin atau karpet terbang ajaib tetap terjadi di dalam film. Rupa Abu di film live action 'Aladdin' bahkan lebih lucu ketimbang versi animasinya.
Genie yang dibintangi oleh Will Smith juga mampu menyampaikan adegan-adegan komedi dengan gaya yang berbeda dari versi animasi. Meski kualitas CGI tokoh ini amat buruk, setidaknya ia bisa memberi suguhan komedi yang mengocok perut.
Princess Jasmine di film kartun 'Aladdin' Foto: IMDb/© 1992 Walt Disney Productions
Di film animasi 'Aladdin', Putri Jasmine menjadi satu-satunya tokoh utama perempuan. Ia digambarkan memiliki sifat yang lemah, lembut, dan anggun.
ADVERTISEMENT
Jasmine juga tidak punya kekuatan dalam istana Agrabah. Bahkan, di beberapa kesempatan, Jasmine harus memanfaatkan kemolekan tubuh untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Tokoh ini pun tidak jauh berbeda dari Disney Princess lain yang tak berdaya tanpa seorang pangeran atau lelaki tampan. Penggambaran perempuan yang seperti itu menjadi kelemahan tersendiri bagi animasi Disney sejak dahulu kala.
Princess Jasmine di film live action 'Aladdin' Foto: IMDb
Untungnya, di film live action 'Aladdin', penggambaran tokoh Jasmine diubah 180 derajat. Ia digambarkan memiliki semangat juang tinggi dan kecerdasannya pun berada di atas rata-rata.
Tokoh ini sama sekali tidak lemah dan justru kerap memberi pesan emansipasi wanita. Tidak ada satu pun pria yang berani melawan Jasmine karena tahu ia memiliki nilai tersendiri di kerajaan Agrabah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada pula satu tokoh baru bernama Dalila yang merupakan pembantu khusus Putri Jasmine. Layaknya Jasmine, Dalila pun tidak lemah dan ia akan banyak membawa perubahan cerita di live action 'Aladdin'.