Nunung Kerap Pakai Sabu di Pagi Hari Sebelum Beraktivitas

21 Juli 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komedian Nunung. Foto: Instagram @triretnoprayudati_nunung
zoom-in-whitePerbesar
Komedian Nunung. Foto: Instagram @triretnoprayudati_nunung
ADVERTISEMENT
Nunung, suaminya, Iyan Sambiran, dan seorang pria bernama Hery diamankan polisi sejak Jumat (19/7) hingga hari ini. Status ketiganya adalah tersangka kasus narkoba.
ADVERTISEMENT
Nunung dan suaminya ditangkap di kediaman mereka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, dengan barang bukti sabu seberat 0,36 gram. Kata Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Calvijn Simanjuntak, Nunung kerap mengkonsumsi sabu di pagi hari.
"NN selalu menggunakan di pagi hari sebelum beraktivitas. Sejauh ini, saya dapati itu (sabu) digunakan untuk stamina dan kemauan dia sendiri," ucap Calvijn saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakrta Selatan, Minggu (21/7).
Komedian Nunung dan suaminya Iyan saat tertangkap mengonsumsi narkoba. Foto: Dok. Istimewa
Dari hasil pemeriksaan, Nunung lebih aktif dari suaminya soal pemesanan sabu. Nunung disebut punya berbagai macam cara agar ditemani mengkonsumsi sabu oleh suaminya. Padahal, sang suami sudah meminta Nunung untuk berhenti.
"Antara tersangka NN (Nunung) dan tersangka JJ (Iyan) yang merupakan pasangan suami-istri, bahwa yang aktif memesan narkoba adalah NN. Kemudian, yang aktif mengajak suaminya, JJ, adalah NN," jelas Calvijn.
ADVERTISEMENT
"Tersangka JJ sudah beberapa kali juga menyampaikan kepada NN agar tidak menggunakan narkoba lagi, mengimbau supaya berhenti. Tetapi, kerap kali penyampaian JJ itu tidak diindahkan oleh tersangka NN," terang Calvijn.
Komedian Nunung. Foto: Instagram @triretnoprayudati_nunung
Terkait pemeriksaan, Calvijn menuturkan bahwa Nunung dan suaminya sempat menunjukkan sikap tak kooperatif karena berupaya menghilangkan barang bukti. Nunung memang sempat membuang sabu ke kloset saat ditangkap. Tapi, perlahan Nunung mulai kooperatif saat diperiksa di Mapolda Metro Jaya.
"Setelah penangkapan sampai di sini, pemeriksaan cukup koperatif didampingi kuasa hukum. Ini pemeriksaannya sudah terang-benderang, sudah saling berkaitan, bagaimana proses pemesanan, melalui handphone, bagaimna proses pembayaran, bagaimana proses pengantaran, dan seterusnya," tutup Calvijn.