Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pada periode 1990-an, lagu-lagu anak sempat berjaya di Industri musik Indonesia. Kala itu, anak-anak tampaknya tak kesulitan untuk mendengarkan lagu yang sesuai dengan usia mereka.
ADVERTISEMENT
Kini lagu-lagu anak tampaknya sulit untuk ditemukan. Bahkan anak-anak, kini lebih sering menyanyikan lagu-lagu bertema dewasa. Hal ini rupanya menjadi fokus tersendiri bagi RAN .
Salah satu personel RAN, Rayi Putra Rahardjo, mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Menurutnya era saat ini berbeda dengan saat ketika ia tumbuh besar dengan lagu-lagu anak. Hal ini membuatnya dan rekannya berkomitmen untuk memopulerkan kembali lagu anak-anak.
“Lagu anak-anak itu enggak harus dinyanyikan oleh anak-anak saja, siapa pun bisa membuat dan menyanyikan lagu untuk anak,” kata Rayi ketika ditemui di Grand Indonesia, Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (16/4).
Pria berusia 30 tahun ini menyadari tidak mudah untuk mewujudkan keinginan memopulerkan lagi lagu anak-anak. Bersama kedua rekannya di RAN, Anindyo Baskoro dan Astono Handoko, Rayi harus dapat bersaing dengan lagu-lagu yang sering didengarkan oleh anak-anak saat ini.
ADVERTISEMENT
“Karena memang PR besarnya kita adalah untuk bersaing dengan lagu-lagu dari barat yang memang tak bisa dipungkiri mereka lebih banyak mendengarkan itu sekarang,” ungkapnya.
Menurut Rayi saat ini belum ada proyek yang lebih jauh untuk mewujudkan komitmen tersebut. Namun RAN memang sedang terlibat dalam penggarapan soundtrack untuk film anak ‘Kulari Ke Pantai’. Dalam salah satu soundtrack film tersebut RAN coba mengaransemen ulang lagu berjudul ‘Selamat Pagi’.
“Dalam waktu lima hari views-nya sampi satu juta, kita juga sangat kaget karena, itu angka yang sangat cepat,” tuturnya.
Asta mengaku bahwa RAN tak perlu mengubah karakter asli mereka untuk dapat meraih segmentasi anak-anak. Hal ini lantaran mereka tumbuh dengan banyak lagu-lagu anak.
“Kita dengar Tasya, Trio Kwek-Kwek dan lainnya, itu juga yang turut sebenarnya membentuk musik kita sampai sekarang,” ungkap Asta.
ADVERTISEMENT