Steve Emmanuel Konsumsi Kokain untuk Tingkatkan Kreativitas

Tersangka kasus narkoba Steve Emmanuel (tengah) dihadirkan saat gelar perkara di Polres Metro Jakarta Barat. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Aktor Steve Emmanuel tengah mendekam di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat, setelah terjerat kasus penyalahgunaan narkotika. Pria berumur 35 tahun ini diketahui menggunakan narkotika jenis kokain.

Kerenina Sunny, sang adik, mengaku tak tahu persis sejak kapan Steve menggunakan narkotika. Namun, Steve sempat bercerita alasannya memakai barang terlarang tersebut.

Belakangan, Steve memang lebih sering tampil di balik layar sebagai penulis skrip. Ia merasa lebih kreatif ketika berada di bawah pengaruh narkotika.

“Kenapa dia pakai kokain, karena saat menulis skrip itu sangat membantu dia untuk lebih kreatif,” kata Kerenina saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (8/4).

Kerenina Sunny Halim (kiri) pada konferensi pers Tim Kuasa Hukum Steve Emmanuel. Foto: Giovanni/kumparan

Kerenina tak pernah menyangka sang kakak bisa terjerat narkotika. Sebab, yang dia tahu, Steve punya kebiasaan menjaga pola hidup sehat.

“Intinya, dia enggak pernah keluar, enggak pernah bergaul empat tahun belakangan ini. Dia lebih suka olahraga dan menjalankan program sosial bersama temennya,” ujar Kerenina.

Sementara itu, terapis Steve Emmanuel, Richard Claproth, mengungkapkan bahwa Steve telah mengenal kokain sejak lama. Namun, katanya, Steve termasuk tipe pengguna yang situasional.

“Dia memakai untuk rasa percaya diri. Kalau memakai situasional, bahkan setahun 3 kali, 4 kali,” tutur Richard.

Aktor Steve Emmanuel bersiap menjalani sidang perdana kasus dugaan penyelundupan kokain di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso

Selain itu, Richard mengatakan bahwa Steve memiliki Obsesive Compulsive Disorder (OCD) dan Post Traumatic Syndrome (PTS). Hal ini terkadang yang membuat Steve seringkali mengalami krisis kepercayaan diri.

“Dia kalau mau main sinetron, nervous, pakai (narkoba), jadi percaya diri. Jadi, dia pakai itu supaya berani. Tapi, kalau digetok langsung drop. Dia kayak tikus tuh, ketakutan,” ucap Richard.

Richard tak menyebutkan sejak kapan Steve Emmanuel menderita gangguan tersebut. Namun, menurut dia, biasanya gangguan tersebut dialami pengidapnya sejak masih usia dini.

“Karena dia enggak bisa masuk sekolah biasa. Jadi, kalau lihat di BAP=nya, sekolahnya di mana dia, homeschooling. Orang super jenius punya problem harus homeschooling,” tutup Richard.