Tya Ariestya: I’m Gendut and Very Happy

19 Oktober 2018 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tya Ariestya (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Tya Ariestya (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktris Tya Ariestya kini tengah mengandung anak kedua. Di usia kehamilannya yang telah menginjak 10 minggu, perubahan fisik dirasakan oleh perempuan berusia 32 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Tya mengatakan tubuhnya menjadi semakin gendut. Walau begitu, ia merasa tidak masalah dengan kondisinya saat ini.
I’m gendut and very happy. Ini judulnya menggendut, yah.. hehehe gak masalah. Berat badan malah belum naik kok cuma perut entah kenapa muntul aja, mungkin efek lemak++ ya,” tulis Tya Ariestya dalam akun Instagram miliknya, Jumat (19/10).
Pemain film ‘Panggil Namaku Tiga Kali’ ini menceritakan mengenai berat badannya pada saat mengandung anak pertamanya, Muhammad Kanaka Ratinggang, yang kini sudah berusia 2 tahun. Di awal kehamilannya, berat badan Tya 48 kilogram.
Namun seiring berjalannya waktu, istri Irfan Ratinggang mengalami kenaikan berat badan. “Naik sampai 72 kilogram,” tulis Tya.
Sementara untuk kehamilan keduanya, berat badan Tya sebelum hamil adalah 59 kilogram. Kendati demikian, ia tidak tahu saat ini berat badannya sudah menginjak berapa kilo.
ADVERTISEMENT
Entah sampai berapa berat badanku nanti. Tapi kalau bisa enggak usah terlalu banyak berat badannya naik,” tulis Tya.
Daripada memikirkan mengenai masalah berat badan, Tya lebih memilih untuk menjaga janin yang sedang dia kandung. “Selama si kecil di perut perkembangannya baik enggak masalah. Bismillah sehat terus si kecil dalam perut,” tulis Tya.
Tya Ariestya. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tya Ariestya. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
Tya Ariestya menjalani program bayi tabung untuk memiliki anak. Ia melakukannya karena mengidap polycystic ovary syndrome atau sindrom ovarium polikistik.
Sindrom ovarium polikistik adalah kondisi terganggunya fungsi ovarium pada perempuan yang berada di usia subur. Kondisi ini menyebabkan hormon wanita yang mengidap sindrom itu menjadi tidak seimbang.