Kenapa Memilih Gendongan Bayi Tidak Boleh Sembarangan?

18 Mei 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gendongan bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gendongan bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Gendongan bayi menjadi salah satu peralatan yang perlu dimiliki orang tua. Dengan adanya gendongan, menggendong bayi jadi terasa lebih mudah dan menyenangkan. Bila saat ini Anda sedang berencana membeli gendongan untuk si kecil, maka sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu, Moms. Bila perlu berkonsultasilah dengan konsultan babywearing bersertifikat.
ADVERTISEMENT
Memilih gendongan untuk bayi memang tidak boleh sembarangan. Selain dapat mengganggu kenyamanan si penggendong dan bayi, memilih gendongan yang salah juga bisa menyebabkan bayi mengalami displasia tulang panggul atau Dysplasia of the hip (DDH). Kondisi displasia panggul merupakan kondisi tulang yang seharusnya terletak di antara lubang paha dan rongga panggul.Namun karena suatu sebab posisinya menjadi tidak pas dan bisa terjadi pada satu atau dua tungkai kaki. Bayi yang mengalami displasia panggul, posisi kedua kakinya tidak asimetris atau tidak sama, pergerakan kaki terbatas, dan kaki yang menderita diplasia tulang panggul menjadi lebih pendek.
Displasia Panggul. Foto: dok. hipdysplasia.org
Sebagai orang tua Anda tentu tidak menginginkan hal itu terjadi pada anak. Karenanya bijaklah memilih gendongan bayi, Moms. Jenis gendongan bayi yang Anda pilih bisa menentukan kesehatan si kecil. Gendongan yang baik juga sangat berperan untuk membantu orang tua dalam menjalankan keperluan dan aktivitas sehari-hari. Ya Moms, dengan gendongan yang tepat, Anda masih tetap bisa melakukan beberapa aktivitas meski sambil menggendong bayi.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa tips yang bisa jadi panduan Anda dalam memilih gendongan bayi:
1. Sesuaikan dengan kondisi bayi yang meliputi usia dan bobot tubuhnya.
2. Pas dipakai. Moms, gendongan yang terlalu kecil, bisa menyebabkan bayi kesulitan napas atau sesak. Gerak bayi dan aliran darahnya juga bisa tersumbat akibat jeratan yang kuat dari gendongan terlalu kecil. Sebaliknya, memakai gendongan terlalu besar juga tidak baik bagi tumbuh kembang bayi Anda. Ia bisa tenggelam hingga menjadikannya membungkuk. Dampaknya mungkin tidak saat ini, namun di masa yang akan datang tulang belakangnya bisa bermasalah.
3. Terbuat dari bahan yang kuat dan tidak elastis sehingga bentuknya tidak akan banyak berubah.
4. Sesuaikan dengan budget keuangan Anda, Moms.
ADVERTISEMENT
5. Pilihlah gendongan yang memiliki ikatan praktis yang tidak mengganggu Anda dan si kecil.
6. Pilihlah gendongan yang asli, mengingat saat ini banyak sekali beredar di pasaran gendongan KW yang tidak terbukti keamanan dan kenyamannya.
Ilustrasi gendongan bayi Foto: Shutterstock
Untuk menghindari salah memilih gendongan, Pengurus Komunitas Jabodetabek Menggendong, Ndu Ratri Karuniasari, menyarankan agar orang tua mengikuti kelas menggendong yang saat ini sudah banyak diadakan oleh komunitas gendongan.
"Sebaiknya ikut kelas menggendong atau bertemu dengan komunitas atau babywearing consultant terlebih dahulu untuk tanyakan yang mana paling sesuai untuk si ibu, bapak, bahkan kakek atau nenek nya. Jenis-jenis gendongan yang dari newborn bisa dicoba terlebih dahulu di berbagai perpustakan komunitas menggendong agar tidak merasa mubazir dengan membeli yang ternyata tidak cocok dengan penggendongnya," kata Ratri kepada kumparanMOM, Rabu (15/5).
ADVERTISEMENT
Nah Moms, sudah jelas kan? Mulai saat ini, yuk pilih gendongan bayi dengan lebih bijak.
---------------------------------------------------------
Masih ada artikel-artikel seputar Gendongan Bayi yang kumparanMOM siapkan untuk Anda. Agar betul-betul paham, yuk baca habis semuanya!