4 Cara Hadapi Balita yang Hiperaktif

14 Agustus 2019 11:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita yang aktif bermain. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita yang aktif bermain. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Melihat balita aktif bereksplorasi memang menyenangkan. Meski begitu, orang tua harus bisa membedakan, mana balita yang memang aktif dan mana yang hiperaktif.
ADVERTISEMENT
Menurut Profesor Klinik Psikiatri Anak di Yale School of Medicine, Kyle D. Pruett, balita berumur 2-4 tahun memang cenderung gesit dan memiliki banyak energi yang harus dikeluarkan.
"Bagi balita, dunia sangat merangsang keingintahuan mereka. Sehingga mereka senang menjelajah," kata Kyle seperti dikutip Parents.
Selain itu, Direktur Klinis dari Institute for Learning and Achievement Akademic di New York, Susan J. Schwartz mengatakan di usia balita, si kecil belum memiliki kontrol diri atau kemampuan kognitif untuk berhenti melakukan hal-hal yang mereka sukai. Sehingga balita memiliki banyak energi untuk melakukan banyak hal demi memuaskan keingintahuannya.
Tapi berbeda halnya dengan balita yang mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau hiperaktif. Biasanya mereka cenderung tidak bisa diam pada periode tertentu dan mereka sangat sulit berkonsentrasi, Moms. Lantas, bagaimana menghadapi balita yang hiperaktif?
ADVERTISEMENT
Berikut 4 langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk menghadapi balita yang hiperaktif seperti dilansir Boldsky:
Ilustrasi balita hiperaktif bermain. Foto: Pixabay
1. Kenali tanda balita hiperaktif
Tantangan pertama dalam mengasuh balita yang hiperaktif adalah memperhatikan gejalanya. Si kecil cenderung sangat menuntut dan memaksa orang tua untuk selalu bersama mereka.
Selain itu, mereka juga menjadi sangat agresif dan sulit berhubungan dengan orang-orang di sekitanya. Namun jika Anda masih merasa kesulitan untuk membedakannya, berkonsultasilah dengan dokter anak atau psikolog.
2. Menetapkan batasan dan aturan
Dalam kasus balita yang hiperaktif, mereka memerlukan instruksi yang jelas karena sulitnya fokus dalam suatu kegiatan tertentu. Jadi, Moms, Anda sudah bisa memulai menerapkan batasan dan aturan untuk mereka.
Saat mencoba membatasi ruang geraknya, jangan lupa untuk terus menjaga kontak mata sambil memberikan arahan bagaimana si kecil harus bersikap. Usahakan posisi mata Anda sejajar dengannya, lalu buat ia mengulang apa yang Anda katakan untuk memastikan si kecil paham dengan permintaan Anda.
Ilustrasi balita. Foto: Shutterstock
3. Membuat kegiatan rutin
ADVERTISEMENT
Melakukan jadwal kegiatan rutin setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk membuat balita yang hiperaktif lebih fokus, Moms. Misalnya sebelum tidur,pastikan ia untuk menyikat gigi, menjadwalkan waktu bermain di luar, bahkan waktu tidur siang pun perlu dijadwalkan.
Pastikan harinya penuh dengan kegiatan bermanfaat. Kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari akan membantu energinya berkurang dengan tepat.
4. Kontrol diri
Cara lain untuk menangani balita yang hiperaktif adalah dengan memberinya ruang untuk mengeluarkan energinya sambil mengajarkan kontrol diri. Berenang, olahraga, menari, dan yoga bisa sangat bermanfaat dalam mengembangkan kontrol diri pada si kecil, Moms.
Selain itu, pastikan pula Anda bisa mengontrol diri untuk selalu sabar dan bijak dalam mendampinginya ya, Moms.
ADVERTISEMENT