4 Jenis Imunisasi untuk Bayi Usia 3 Bulan

22 Januari 2019 15:58 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imunisasi bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Imunisasi bayi. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Beberapa jenis imunisasi cukup diberikan sekali, tetapi sebagian lain perlu diulang setelah periode tertentu, agar tubuh bayi terus mendapat perlindungan. Nah di bawah ini adalah 4 jenis imunisasi ulangan yang perlu diberikan kepada bayi seperti yang direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2017. Apa saja Moms?
ADVERTISEMENT
Hepatitis B
Biasanya bayi yang mendapat imunisasi hepatitis B pada usia 3 bulan adalah bayi yang divaksin Hepatitis B kombinasi dengan DTPw (whole cell). Vaksin jenis ini biasanya sering menimbukan reaksi panas, bengkak, merah, nyeri ditempat suntikan setelah bayi diimunisasi. Pengulangan imunisasi jenis ini dilakukan kembali saat bayi berusia 4 bulan.
Polio
Polio diberikan kembali ketika bayi berusia 3 bulan. Kemudian dilanjutkan saat bayi berusia 4 bulan. Dosis penguat (booster) diberikan saat bayi mencapai usia 18 bulan. Ada beberapa efek samping yang mungkin dapat dirasakan anak setelah mendapatkan imunisasi polio, baik IPV (inactivated polio vaccine) maupun OPV (oral polio vaccine).
Setelah IPV, dapat timbul kemerahan pada bagian yang disuntik. Anak juga dapat mengalami demam ringan. Demam ini dapat diatasi dengan memberikan paracetamol dengan dosis rendah, sesuai anjuran dokter. Sedangkan OPV, meski jarang terjadi dapat menyebabkan diare ringan tanpa demam.
ADVERTISEMENT
Imunisasi bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Imunisasi bayi. (Foto: Shutterstock)
DTP
DTP atau difteri, tetanus, dan pertusis juga diberikan kembali saat bayi berusia 3 bulan. Kemudian diulang kembali ketika bayi berusia 4 dan 18 bulan dan yang terakhir ketika ia sudah memasuki usia 5 tahun.
Dosis yang diberikan yakni satu kali suntikan setiap jadwal imunisasi. Setelahnya, dianjurkan untuk melakukan booster Tdap (imunisasi ulang Tetanus Difteri dan Pertusis) setiap 10 tahun.
Hib
Imunisasi ulangan Hib juga dilakukan kembali saat bayi berusia 3 bulan, Moms. Tujuannya untuk melindungi si kecil dari infeksi bakteri penyebab meningitis, pneumonia, dan epiglotitis. Pengulangan imunisasi Hib dilakukan kembali saat bayi berusia 4 bulan dan booster diberikan antara usia 15 bulan hingga 18 bulan.
------------------------------------------
Moms, yuk, pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan mengikuti topik Tumbuh Kembang Bayi yang khusus disiapkan kumparanMOM. Dalam topik itu, kami akan membahas tahapan tumbuh kembang bayi perbulan disertai dengan berbagai artikel menarik lainnya.
ADVERTISEMENT