Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
6 Jenis Imunisasi yang Perlu Diberikan Pada Bayi Usia 2 Bulan
21 Januari 2019 16:57 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Memasuki usia 2 bulan, bayi masih perlu mendapat imunisasi Moms. Tujuannya adalah untuk membentuk kekebalan demi mencegah penyakit pada diri sendiri dan orang lain sehingga kejadian penyakit menular menurun dan bahkan dapat menghilang. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2007 menyarankan orang tua setidaknya memberikan 6 jenis imunisasi pada bayinya yang berusia dua bulan. Apa saja?
ADVERTISEMENT
1. DTP
DTP adalah singkatan dari difteri, tetanus, dan pertusis. Imunisasi DTP pertama diberikan paling cepat pada bayi berusia 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTPw atau DTPa. Perbedaan utama kedua vaksin itu terletak pada komponen antigen untuk pertusis. Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia Vaksin DTPw (whole cell) berisi sel bakteri Pertusis utuh yang berisi ribuan antigen, termasuk antigen yang tidak diperlukan, sehingga sering menimbulkan reaksi panas tinggi, bengkak, merah, nyeri ditempat suntikan. Sedangkan vaksin DTPa (aseluler) berisi bakteri pertusis yang tidak utuh dan hanya mengandung sedikit antigen yang dibutuhkan saja, sehingga jarang menimbulkan reaksi tersebut. Karena proses pembuatan DTPa lebih rumit, maka harganya jauh lebih mahal.
Umumnya, efek samping imunisasi dari DTPa adalah seperti demam, bengkak pada bagian suntikan, kulit pada bagian suntikan menjadi merah dan sakit, dan bayi menjadi rewel. Biasanya efek samping tersebut dapat terjadi dalam tiga hari hingga satu minggu setelah pemberian vaksin.
ADVERTISEMENT
2. Hib (Haemophilus Influenza Tipe B)
Vaksin Hib dapat melindungi bayi dari infeksi bakteri penyebab meningitis, pneumonia, dan epiglotitis. Pemberian vaksin Hib pada anak dilakukan secara bertahap, yaitu dimulai sejak bayi berusia 2, 3, 4 bulan dan booster diberikan antara usia 15 hingga 18 bulan.
3. Rotavirus
Imunisasi rotavirus berguna untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh rotavirus, salah satunya dehidrasi berat akibat diare akut yang dapat menyebabkan kematian. Imunisasi rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama diberikan pada usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia > 15 minggu). Dosis kedua diberikan dengan interval 4 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 24 minggu.
Imunisasi rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia > 15 minggu), dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 32 minggu
ADVERTISEMENT
4. PCV
Imunisasi PCV atau pneumokokus dapat melindungi tubuh bayi dari infeksi bakteri pneumokokus. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae yang bisa mengakibatkan meningitis, pneumonia, dan septikemia (infeksi berat). Bahkan kerusakan permanen pada otak dan kematian kasus-kasus tertentu yang sangat parah.
Bayi kurang dari 2 tahun perlu mendapat 4 dosis vaksin PCV. Empat dosis yang masing-masing disarankan diberikan pada: bayi 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, serta booster antara 12–15 bulan.
5. Polio
Pada usia dua bulan, bayi juga perlu mendapatkan imunisasi polio tetes. Imunisasi ini berlangsung hingga bayi berusia 4 bulan untuk mencegah bayi mengalami lumpuh layu. Setelah imunisasi polio tetes, imunisasi polio suntik juga akan diberikan 1 kali pada bayi berusia 4 bulan agar kekebalan yang terbentuk semakin sempurna.
ADVERTISEMENT
6. Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B (HB) diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang dapat menyebabkan pengerasan hati yang berujung pada kegagalan fungsi hati dan kanker hati. Jadwal imunisasi HB monova-len adalah saat bayi berusia 0,1, dan 6 bulan. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan vaksin HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda.
Apabila bayi diberikan imunisasi HB kombinasi dengan DTPw, maka jadwal pemberiannya pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Apabila vaksin HB kombinasi dengan DTPa, maka jadwal pemberian pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
Dingat baik-baik dan bila perlu dicatat ya Moms kapan jadwal imunisasi bayi Anda. Segera konsultasikan ke dokter apabila bayi menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan setelah imunisasi.
ADVERTISEMENT
--------------------------------------------
Moms, yuk, pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan mengikuti topik Tumbuh Kembang Bayi yang khusus disiapkan kumparanMOM. Dalam topik itu, kami akan membahas tahapan tumbuh kembang bayi perbulan disertai dengan berbagai artikel menarik lainnya.