5 Hal yang Harus Orang Tua Ajarkan Agar Anak Tak Panik Saat Tersesat

15 Desember 2018 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Balita di Mal (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Balita di Mal (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Menghabiskan akhir pekan di luar rumah dengan si kecil tentu menyenangkan. Bisa di mal, wahana bermain, dan tempat wisata. Mengingat padat dan sibuknya tempat umum, Anda harus ingat risiko bahwa anak bisa saja lepas dari gandengan tangan Anda kapan saja. Untuk itu, bagi balita yang belum lancar berbicara, pastikan ia selalu berada di dalam gendongan atau stroller, Moms.
ADVERTISEMENT
Sebab tips ini barulah sesuai bagi anak usia 5 tahun ke atas, yang sudah bisa diajak berkomunikasi dan mematuhi instruksi sederhana. Bukannya ingin membuat Anda paranoid, namun tiap orang tua memang harus siap dengan skenario terburuk.
Sebab, panik tak akan menyelesaikan apa-apa. Sebelum kemungkinan buruk itu terjadi, tak ada salahnya mengajarkan si kecil langkah yang mesti ia lakukan apabila ia tersesat. Berikut 5 hal yang harus Anda ajarkan:
1. Menghafal Nomor Handphone Anda
Ilustrasi ibu dan anak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
Ini adalah hal wajib yang perlu Anda ajarkan pada si kecil. Anak akan mudah menghubungi Anda jika hafal nomor handphone Anda. Mungkin tak mudah menghafalnya begitu saja, tapi Anda mesti bisa mengakalinya menjadi lagu yang mudah dinyanyikan anak.
ADVERTISEMENT
2. Mintalah Anak Menunggu di Tempat Ia Terpisah
Jelaskan alasan anak harus menunggu di titik yang sama di tempat kalian terpisah. Dengan begitu Anda akan lebih mudah menemukannya dengan menelusuri jalur yang tadi telah dilewati.
Paparkan dengan jelas bahwa anak tidak boleh panik dan sebaiknya menunggu di tempat terbuka, sehingga ia mudah ditemukan.
3. Jika Tidak Ada Polisi, Minta Bantuan pada Seorang Ibu
Baguslah jika ada polisi atau petugas security berseragam di sekitar anak saat ia tersesat. Namun seringnya lebih banyak ibu yang sedang menggandeng anaknya dibandingkan polisi. Secara umum, ibu dengan anak lebih aman dibandingkan figur lain di tempat umum.
Nah ajarkan pada anak untuk meminta bantuan pada seorang ibu untuk menelpon Anda. Jelaskan bahwa ia tersesat dan harus segera menelpon orang tuanya.
ADVERTISEMENT
4. Jangan Pergi dengan Orang yang Menolong
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: Shutterstock)
Meski ibu-ibu itu tampak aman, sebaiknya katakan pada anak agar tidak mengikuti bila ibu tersebut mengajaknya pergi. Mintalah anak bertahan di titik dimana ia terpisah dari Anda.
Tujuannya, selain agar Anda lebih mudah menemukannya, juga untuk mencegah jika orang yang menolong anak ternyata bukan orang baik.
5. Hafalkan Nama Lengkapnya Sendiri dan Nama Anda
Ada kalanya berteriak memang diperlukan. Saat anak tersesat, misalnya. Ajarkan anak untuk berteriak “Aku ingin ketemu ibuku, namanya..(nama lengkap Anda)..”. Teriakannya akan menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.
Mengetahui nama lengkap Anda dan nama lengkap si anak sendiri akan memudahkan anak untuk diidentifikasi. Dengan begitu otoritas setempat akan lebih mudah untuk membuat pengumuman terkait ditemukannya anak Anda.
ADVERTISEMENT