5 Kebiasaan Anak yang Aneh Ketika Tidur

8 November 2018 17:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak tidur terlentang (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak tidur terlentang (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Orang tua tentu akan senang melihat anaknya bisa tertidur dengan pulas. Tapi, tak melulu mereka dapat tidur nyenyak, Moms. Ada kebiasaan-kebiasaan yang mungkin anak lakukan ketika tidur. Dan kebiasaan itu terkadang aneh dan mengkhawatirkan. Meski umumnya tidak melulu berujung bahaya, tapi Anda juga perlu terus mengawasinya apakah masih dalam batas wajar atau tidak.
ADVERTISEMENT
Yuk, kenali kebiasaan aneh yang anak lakukan ketika tidur di bawah ini:
Mendengkur dan Bernapas Lewat Mulut
Mendengkur, mendengus, dan bernapas lewat mulut lazim dilakukan oleh anak yang sedang flu. Dan itu merupakan hal yang normal. Jika hidung tersumbat menjadi alasan anak sesak napas, coba gunakan alat uap untuk membuat napas anak lebih nyaman.
Namun, jika kebiasaan ini terjadi tanpa disertai gejala flu sebelumnya, Anda perlu mengajak si kecil memeriksa kesehatannya ke dokter. Menurut American Academy of Pediatrics, mendengkur bisa menjadi suatu sinyal adanya masalah yang terjadi pada anak.
Bila anak mendengkur semakin kencang, napasnya kadang suka terhenti, terengah-engah dan tampak butuh usaha keras untuk bernapas, si kecil bisa saja berpotensi punya sleep apnea atau gangguan pernapasan akibat saluran udara yang terhambat, karena dinding tenggorokan yang mengendur dan menyempit saat tidur
ADVERTISEMENT
Kelainan pada struktur leher bagian dalam seperti pembesaran amandel dan kelenjar gondok, obesitas menjadi salah satu penyebab terjadinya sleep apnea. Sleep apnea rentan menyerang anak berusia 3 dan 6 tahun. Walaupun tak menutup kemungkinan anak berusia di bawah 3 tahun dapat terserang penyakit ini juga.
Kurang tidur membawa berbagai dampak buruk pada anak. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kurang tidur membawa berbagai dampak buruk pada anak. (Foto: Pixabay)
Berkeringat
Beberapa balita suka banyak berkeringat saat tidur, sekalipun suhu ruangan tidak panas. Itu normal, karena bisa saja terjadi karena anak sedang bermimpi.
Namun, banjir keringat saat sedang tidur bisa juga menjadi salah satu gejala sleep apnea, selain mendengkur dan susah bernafas. Jika anak berkeringat ketika tidur tidak dibarengi dengan mendengkur dan sulit bernafas, maka masih normal. Namun, jika keringat dibarengi dengan hal lain, maka sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari berkeringat saat tidur, cobalah membuatnya nyaman, Moms. Pakaikan ia baju tidur yang nyaman dan menyerap keringat, juga mengatur suhu ruangan agar tetap sejuk.
Berhenti Bernapas Sejenak
Ritme napas anak kadangkala tak menentu. Terkadang ritme napasnya teratur, kemudian melamban juga bisa berhenti sebentar, kemudian kembali normal lagi. Anda tak perlu khawatir, berhenti bernapas sejenak merupakan hal yang normal.
Namun, jika kebiasaan ini diikuti dengan kebiasaan mendengkur dan berkeringat coba untuk memeriksakannya ke dokter.
Ilustrasi Anak Tidur (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Tidur (Foto: Pixabay)
Berjalan Sambil Tidur
Pernah melihat anak Anda tidur sambil berjalan, Moms? Sekilas anak mungkin tak terlihat seperti sedang tidur. Matanya melek, dan ia bisa berjalan. Namun, pandangannya kosong menandakan ia sedang tertidur.
Berjalan sambil tidur atau yang biasa dikenal dengan sleepwalking dan normal terjadi pada anak berusia 3 dan 7 tahun, meski tak menutup kemungkinan bisa terjadi ke anak berusia lain.
ADVERTISEMENT
Kelelahan dan cemas berlebih bisa menjadi alasan anak sleepwalking. Namun, jika terjadi terus menerus, maka segera konsultasikan ke dokter. Sebab, sleepwalking juga bisa berujung berbahaya, bila anak berjalan menuju peralatan elektronik sehingga berisiko tersetrum, dan lain sebagainya.
Gigi Bergemeletuk
Banyak hal yang menjadi penyebab gigi anak bergemeletuk ketika tidur. Salah satunya bisa terjadi karena dampak dari cemas, gigi yang tidak beraturan, dan kesakitan.
Di banyak kasus, gigi bergemeletuk tidak menyebabkan kesakitan. Tapi, tidak ada salahnya mengecek penyebab kebiasaannya ke dokter gigi. Nah, apakah anak Anda juga mengalami kebiasaan-kebiasaan itu, Moms?
Penulis: Nanda Saputri