5 Perbedaan Toilet Training Anak Laki-laki dan Perempuan

16 Juli 2019 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak laki-laki sedang toilet training Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak laki-laki sedang toilet training Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kapan anak bisa diajari toilet training? Salah satu jawabannya adalah saat sudah mampu menahan keinginan untuk buang air kecil, Moms. Inilah tanda Anda bisa memulai toilet training atau mengajari anak menggunakan toilet.
ADVERTISEMENT
Jika anak sudah siap, ada perbedaan toilet training pada anak laki-laki dan perempuan yang perlu Anda ketahui, Moms. Hal itu karena secara psikologis maupun anatomi kelamin, anak laki-laki dan perempuan berbeda. Berikut perbedaan yang perlu Anda ketahui:
1. Anak Perempuan Lebih Dulu Tertarik
Salah satu tanda anak siap toilet training secara psikologis adalah ia menunjukkan ketertarikan atau penasaran tentang rutinitas buang air di toilet. Nah biasanya anak perempuan lebih dulu tertarik daripada anak laki-laki.
Mengutip Very Well Family, anak perempuan seringkali siap toilet training mulai usia 18 bulan sedangkan anak laki-laki banyak yang belum siap hingga usia 2 tahun. Namun tiap anak bisa berbeda.
2. Anak Laki-laki Lebih Susah Diminta Duduk
ADVERTISEMENT
Anak laki-laki biasanya lebih susah diajak bekerja sama. Ia hanya mau duduk di toilet selama beberapa menit dan tidak sabar untuk menunggu pipisnya keluar. Namun bila ia berhasil pipis di toilet, ajari ia untuk membersihkan penisnya dengan baik.
3. Anak Perempuan Lebih Sabar
Ilustrasi toilet training dengan anak perempuan. Foto: Shutterstock
Biasanya anak perempuan lebih sabar untuk menjalani toilet training. Ia mau duduk di toilet, mengobrol dengan Anda, sambil menunggu pipisnya keluar.
Nah untuk anak perempuan, ajari betul-betul cara membersihkan vaginanya yang benar, MOms. Ajari untuk membasuh kelaminnya dari depan ke belakang untuk menghindari transfer bakteri.
4. Anak Laki-laki Sebaiknya Melibatkan Ayah
Anak perempuan bisa mencontoh cara ibu buang air. Nah untuk anak laki-laki, sebaiknya ayah yang terlibat dengan memberi contoh. Anda bisa saja menyuruh anak laki-laki untuk buang air, namun ayah juga perlu menunjukkan contoh. Anak laki-laki biasanya menjadikan ayahnya sosok role model sehingga keterlibatan ayah sangat dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
5. Anak Perempuan Lebih Cepat Belajar
Potty Training Foto: Thinkstock
Anak perempuan biasanya tidak suka merasa kotor. Bila ia tidak buang air di toilet, celananya akan basah dan bau. Oleh karena itu biasanya belajar lebih cepat saat toilet training dan sadar kapan ia butuh ke toilet.
Anak laki-laki umumnya butuh waktu lebih lama untuk toilet training karena ia tidak begitu keberatan berjalan dengan celana basah. Namun jangan khawatir, pada akhirnya anak laki-laki pun akan berhasil menyelesaikan toilet training. Tetep suportif dan positif kepada anak ya, Moms!