5 Tanda Bayi Makan Terlalu Banyak dan Kekenyangan

12 Desember 2018 12:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi makan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bayi butuh nutrisi dari makanan untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun, seperti orang dewasa, bayi juga bisa kekenyangan. Sayangnya, bayi belum bisa mengatakan dengan jelas saat ia kenyang.
ADVERTISEMENT
Bayi yang makan terlalu banyak berisiko terkena obesitas, memperparah penyakit asam lambung jika ia punya riwayatnya, dan sering muntah.
Oleh karena itu Anda harus peka. Meski belum bisa bicara, tubuh bayi bisa memberi sinyal bahwa ia menelan cukup makanan, baik itu ASI perah, susu formula, maupun Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Dirangkum dari Mom Junction, berikut lima tanda bayi Anda diberi makan terlalu banyak:
1. Bayi Meludah Berkali-kali
Ilustrasi Bayi Gumoh (Foto: Sage Ross/Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Gumoh (Foto: Sage Ross/Flickr)
Selalu perhatikan respons si kecil saat Anda memberinya ASI perah, susu formula atau MPASI. Saat ia mulai berkali-kali meludah, gumoh, atau memuntahkan makanannya, artinya ia sudah kenyang. Meski makanannya masih sisa, sebaiknya jangan dilanjutkan pemberiannya.
2. Mencret
Perhatikanlah selalu warna pup, feses atau tinja anak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Perhatikanlah selalu warna pup, feses atau tinja anak (Foto: Shutterstock)
Kondisi feses memberi informasi banyak tentang kesehatan bayi. Mencret termasuk salah satu tanda bahwa bayi diberi makan terlalu banyak. Cek kembali ya, Moms porsi makan si kecil. Kemampuan pencernaan bayi yang belum sempurna tidak mampu mencerna dengan baik asupan makanan yang berlebihan. Meski demikian, ada banyak faktor penyebab mencret pada bayi. Jika kondisinya mengkhawatirkan, segera cek kondisi si kecil ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti.
ADVERTISEMENT
3. Sering Kembung dan Kentut
Kondisi ini kerap terjadi pada bayi yang diberi susu formula dengan botol. Ketika susu habis, bayi biasanya tetap menyedot dan yang disedot adalah udara. Alhasil perut bayi sering kembung dan kentut. Oleh karena itu bayi yang minum susu formula dari botol pun harus selalu diawasi.
4. Sering Menangis Daripada Biasanya
Ilustrasi bayi menangis karena diare dan muntah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi menangis karena diare dan muntah (Foto: Thinkstock)
Perut kembung dan mencret karena terlalu banyak makan tentu menyebabkan ketidaknyamanan buat bayi. Tak heran ia jadi lebih sering menangis daripada biasanya. Nah, amati jika bayi menangis terus, bisa jadi itu karena ia kekenyangan.
5. Minum ASI Perah atau Susu Formula Lebih dari 1064 ml per hari
Terlalu banyak makan juga mengindikasikan masalah kesehatan. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi yang minta ASI perah atau susu formula lebih dari 1064 ml per hari perlu diperiksa dokter.
ADVERTISEMENT