8 Alasan Tidak Memberi Anak Minuman Bersoda untuk Berbuka Puasa

15 Mei 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak minum soft drink Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak minum soft drink Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ramadhan ini anak Anda sudah ikut puasa? Wah, senangnya! Pasti Anda pun semangat menyajikan minuman favorit si kecil di waktu berbuka, ya?
ADVERTISEMENT
Tapi tahan dulu, Moms. Anda tetap perlu memilih minuman yang sehat untuknya. Meski anak suka minuman soda misalnya, sebaiknya Anda pikir ulang 10x sebelum memberikannya. Kenapa? Berikut kumparanMOM rangkum dari berbagai sumber alasan tidak memberikan minuman bersoda pada anak untuk berbuka puasa.
Ilustrasi anak dehidrasi Foto: Shutterstock
Bisa membuat dehidrasi
Mengutip laman Healthy Child, kalau saat berbuka anak minum soda, bisa jadi tubuhnya akan kekurangan cairan sehingga ia justru cepat haus saat berpuasa keesokan harinya.
Bukan cuma itu, soda diketahui memiliki sifat diuretik dehidrasi yang bisa meningkatkan intensitas buang air kecil dan diwaktu bersamaan menyebabkan tubuh kekurangan cairan tubuh.
Ilustrasi anak makan nugget tempe Foto: shutterstock
Menekan nafsu makan
Setelah minum minuman bersoda di waktu berbuka, anak bisa jadi kurang nafsu makannya. Padahal nafsu makan anak sangat penting terutama setelah seharian berpuasa. Anak yang kehilangan nafsu makan dikhawatirkan akan kekurangan asupan bergizi yang dibutuhkan tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Tidak ada gizinya
Soda mengandung nol nutrisi, sementara kalori dan gulanya justru tinggi sehingga bisa menyebabkan anak alami obesitas. Minum soda dengan intensitas tinggi, juga bisa menyebabkan gangguan gula pada tubuh.
Ilustrasi masalah gigi pada anak Foto: Shutter Stock
Kerusakan gigi
Sifat asam pada soda bisa menyebabkan kerusakan gigi, gigi berlubang, hingga mampu melarutkan email gigi hanya dalam 20 menit.
Mengikis kalsium
Bahan yang cukup dominan dalam soda yaitu fosfor bisa berdampak buruk mengikis kalsium. Bahkan, diketahui pada orang yang banyak mengonsumsi soda dimungkinkan potensi patah tulang lebih rentan. Tidak ingin kan, ini terjadi pada anak-anak Anda yang justru sedang dalam masa pertumbuhan?
Ilustrasi anak alami radang lambung. Foto: Shutterstock
Radang lambung
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui laman resminya menejlaskan, minuman bersoda dapat mengiritasi lambung. Hal ini karena adanya bahan iritan yang mengganggu keseimbangan asam basa lambung dalam proses pembuatan minuman bersoda.
ADVERTISEMENT
Gangguan endoktrin
Aspartame yang terdapat dalam soda bisa menganggu kelenjar endoktrin. Lebih lanjut, bisa memicu berbagai dampak negatif lain, seperti malnutrisi, gondok, hipertensi, hingga risiko munculnya tumor ganas di sistem pencernaan.
Menganggu perkembangan otak
Dalam sekaleng soda setidaknya mengandung sebanyak 56 miligram kafein. Jumlah yang cukup tinggi itu, bisa menyebabkan gangguan fisik dan keseimbangan neurokimia dalam perkembangan otak anak. Ngeri ya, Moms! Jadi, pilihkan anak minuman yang lebih sehat saja deh, untuk berbuka puasa.