Alasan Kenapa Anak Lupa Memorinya Sewaktu Bayi

9 Agustus 2018 14:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Amnesia Anak (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Amnesia Anak (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Ingatan anak seringkali membuat orangtua terkagum-kagum saat ia menginjak usia 3-5 tahun. Mereka bisa mengingat puluhan huruf dan membaca kata sederhana, berhitung bahkan hafal beberapa kata dari bahasa asing. Namun, mintalah anak Anda mendeskripsikan memori pertamanya. Apa yang berhasil ia ingat dari memorinya saat bayi?
ADVERTISEMENT
Mungkin ia tidak ingat sama sekali, begitupun dengan Anda, Moms, dan hal itu adalah normal. Fenomena ini disebut sebagai amnesia masa kecil, di mana buah hati cenderung lupa akan ingatan mereka sebelum mengenal bahasa verbal dengan baik.
Dilansir Todays Parents, anak-anak bisa saja masih mengingat pengalaman mereka saat masih balita. Ingatan ini disebut memori eksplisit atau episodik, karena hanya muncul samar-samar atau sekilas saja. Menurut penelitian, rata-rata orang hanya bisa mengingat memori paling awal mulai pada usia 3,5 tahun dan seterusnya.
Ilustrasi balita berlari. (Foto: shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita berlari. (Foto: shutterstock)
Profesor Carole Peterson dari Memorial University of Newfoundland menyimpulkan dalam risetnya bahwa anak usia 6-9 tahun cenderung melupakan ingatan eksplisitnya seiring bertambahnya usia. Penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa ‘memori paling awal’ yang bisa diingat anak juga berubah dari waktu ke waktu. Itulah bukti dari fenomena amnesia masa kecil.
ADVERTISEMENT
Setelah mengenal bahasa dengan baik, pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan menjadi memori implisit. Berbeda dengan memori eksplisit, ingatan dalam periode ini bisa dipanggil dengan jelas tanpa sadar. Seperti bagaimana balita mengingat lagu alfabet, berhitung 1 sampai 10, dan sapaan dalam bahasa Inggris.
Lalu apa penyebab anak-anak memiliki amnesia di usia dininya?
Menurut riset Cristina M. Alberini dan Alessio Travaglio yang dipublikasi di The Journal of Neuroscience pada Juni 2017, amnesia masa kecil terjadi karena otak bayi yang belum berkembang sempurna. Hal itu menghalangi konsolidasi memori atau mengurangi tingkat pemulihan ingatan. Meski tak bisa ingat dengan jelas, pengalaman buruk saat bayi atau balita tetap bisa mempengaruhi perilaku individu saat dewasa.
Ilustrasi Ibu dan Balita (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu dan Balita (Foto: Thinstock)
Anda tak perlu kecewa jika buah hati tidak bisa mengingat momen yang Anda anggap penting. Anda bisa menyiasatinya dengan sering mengambil foto dan video perkembangannya semasa balita, dan terus mengajaknya membicarakan tentang masa kecil.
ADVERTISEMENT
Siapa tahu setelah melihat foto dan video berikut, anak bisa memanggil memori eksplisitnya? Selamat mencoba!