Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Alasan Kenapa Bayi Sebaiknya Merangkak Sebelum Bisa Berjalan
4 November 2018 11:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Sebaiknya jangan terlalu senang jika buah hati Anda sudah bisa berjalan tanpa melalui fase bayi merangkak . Sebab, merangkak punya segudang manfaat bagi tumbuh kembangnya. Fase yang dilalui bayi pada usia 7-10 bulan itu merupakan tahap untuk mempersiapkannya menghadapi gerak yang lebih matang.
ADVERTISEMENT
Menurut Annelia Sari Sani, psikolog dari Petak Pintar Center for Learning Problems dan Klinik Psikologi RSAB Harapan Kita, merangkak adalah fondasi penting untuk perkembangan otak, juga untuk melatih koordinasi gerak agar lebih terampil.
Dengan merangkak, bayi mempersiapkan otot dan sarafnya untuk gerakan lain seperti berjalan dan berlari. Belajar merangkak juga mengasah kontrol postural dan kekuatan otot di area panggul, pangkal paha, dan perut. Hal ini ia butuhkan demi mampu berdiri tegak secara mandiri.
Sebelum bayi merangkak , ia biasanya akan berguling-guling. Kemudian dia akan mulai mengangkat badan dengan bertumpu pada lutut dan lengannya. Gerakan merangkak ini akan turut membantu keseimbangan dan kekuatan bahunya.
Alhasil, jika bayi tidak pernah melalui fase merangkak, ia akan cenderung lebih sulit menyeimbangkan bahunya. Saat ia mencoba berdiri sendiri, ia akan mudah jatuh.
ADVERTISEMENT
“Jika bayi mudah jatuh saat mencoba berdiri, dia akan takut mencoba lagi. Ini akan menghambat prosesnya belajar berjalan,” jelas Anne, saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Untuk itu, stimulasi bayi Anda untuk merangkak, Moms. Anda bisa sering-sering mengajaknya tengkurap sambil meletakkan mainan favoritnya beberapa langkah di hadapannya. Semangati bayi merangkak dan pastikan lingkungan rumah aman saat si kecil belajar merangkak.